CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.925   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Taliban minta Turki mematuhi perjanjian menarik pasukan dari Afghanistan


Jumat, 11 Juni 2021 / 07:46 WIB
Taliban minta Turki mematuhi perjanjian menarik pasukan dari Afghanistan
ILUSTRASI. Seorang tentara Turki berjalan di samping kendaraan militer Turki selama patroli gabungan AS-Turki, dekat Tel Abyad, Suriah 8 September 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KABUL. Juru bicara Taliban pada hari Kamis (10/6) mendesak Turki untuk segera menarik pasukannya dari Afghanistan sesuai dengan kesepakatan yang disetujui tahun 2020.

Pihak Taliban secara efektif menolak proposal Turki untuk menjaga dan menjalankan bandara Kabul setelah pasukan NATO yang dipimpin AS pergi.

"Turki adalah bagian dari pasukan NATO dalam 20 tahun terakhir, jadi mereka harus mundur dari Afghanistan berdasarkan Perjanjian yang kami tandatangani dengan AS pada 29 Februari 2020," ungkap juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada Reuters.

Permintaan ini memupus harapan Turki untuk bisa berperan lebih jauh di Afghanistan, sekaligus membangun kembali hubungan baik dengan AS yang sempat retak setelah Turki membeli sistem pertahanan dari Rusia.

Dilansir Reuters, Pentagon melaporkan bahwa pada hari Kamis, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah berdiskusi dengan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar untuk membahas kerjasama bilateral dan isu-isu regional. Namun, masalah terkait pasukan di Afghanistan tidak ikut dibahas.

Baca Juga: Kapal induk AS di Asia Pasifik akan ditugaskan menjemput tentara di Afghanistan

Jika mengacu pada kesepakatan Februari 2020 yang disahkan oleh Taliban dan AS di bawah Donald Trump, semua pasukan AS akan keluar dari Afghanistan pada 1 Mei.

Presiden AS Joe Biden pada bulan April lalu menegaskan bahwa proses penarikan seluruh pasukan mereka akan selesai pada peringatan 20 tahun serangan Al Qaeda, 11 September 2021 mendatang.

Pihak Turki mengajukan proposal untuk mengambil alih bandara Kabul pada pertemuan NATO bulan Mei, dan berharap bisa menggantikan AS dalam mendukung Afghanistan melawan Taliban.

Sejumlah pejabat militer AS memang khawatir kondisi keamanan Afghanistan akan memburuk setelah seluruh pasukan mereka angkat kaki akhir tahun nanti. Niat Turki bisa saja mendapat dukungan dari AS.

Pentagon melaporkan bahwa proses penarikan pasukan AS sudah lebih dari 50% selesai. Sementara Turki masih memiliki lebih dari 500 tentara di Afghanistan, kontingen militer asing terbesar di sana.

Selanjutnya: China ajukan diri jadi fasilitator perdamaian konflik Afghanistan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×