kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Tanda Permintaan Meningkat, Harga Minyak Dunia Naik di Minggu Kedua Bulan Juni


Jumat, 21 Juni 2024 / 17:36 WIB
Tanda Permintaan Meningkat, Harga Minyak Dunia Naik di Minggu Kedua Bulan Juni
ILUSTRASI. Harga minyak dunia naik sekitar 5% di bulan Juni 2024 dan mencapai level tertingginya dalam lebih dari tujuh minggu terakhir.


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak dunia naik sekitar 5% di bulan Juni 2024 dan mencapai level tertingginya dalam lebih dari tujuh minggu terakhir. Adanya tanda permintaan yang lebih kuat di wilayah Asia menjadi salah satu sentimen yang mendongkrak harga minyak dunia.

"Permintaan musiman yang meningkat, seperti yang ditunjukkan oleh data terbaru dari Energy Information Administration (EIA), konfrontasi antara Israel dan Hezbollah, serta musim badai dapat mempertahankan kekuatan harga hingga musim panas," kata analis Citi dalam sebuah rilis yang diterima Reuters, Jumat (21/6).

Reuters melaporkan, data pemerintah AS yang dirilis pada Kamis (20/6) menunjukkan total produk yang disuplai untuk permintaan minyak negara tersebut, naik sebesar 1,9 juta barel per hari (bpd) dalam minggu yang berakhir pada 14 Juni menjadi 21,1 juta bpd.

Baca Juga: Harga Minyak Stabil, Bersiap Melanjutkan Tren Naik di Tengah Kuatnya Permintaan

Data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebesar 2,5 juta barel selama minggu tersebut menjadi 457,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 2,2 juta barel.

Persediaan bensin turun sebesar 2,3 juta barel menjadi 231,2 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan peningkatan sebesar 600.000 barel.

Analis ANZ Research kepada Reuters menyampaikan ada tanda permintaan yang lebih kuat di Asia yang turut meningkatkan sentimen harga minyak ini. Kilang minyak di seluruh wilayah Asia kini kembali mengaktifkan beberapa kapasitas yang sempat dihentikan setelah masa pemeliharaan sebelumnya.

Adapun yang menekan harga minyak adalah data AS yang dirilis pada hari Kamis yang menunjukkan penurunan klaim pengangguran baru. Data ini mungkin membuat Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya membatasi pertumbuhan ekonomi dan, pada akhirnya juga turut membatasi permintaan minyak.




TERBARU

[X]
×