kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Meta Gandeng Midjourney untuk Kembangkan Teknologi AI Visual


Sabtu, 23 Agustus 2025 / 10:24 WIB
Meta Gandeng Midjourney untuk Kembangkan Teknologi AI Visual
ILUSTRASI. The logo of Meta Platforms' business group is seen in Brussels, Belgium December 6, 2022. REUTERS/Yves Herman


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Meta meneken kerja sama dengan laboratorium AI generatif Midjourney untuk melisensikan teknologi “aesthetic” milik startup tersebut guna memperkuat pengembangan produk dan model kecerdasan buatan (AI) di masa depan.

Kolaborasi ini akan menghubungkan tim riset kedua perusahaan, kata Alexandr Wang, Chief AI Officer Meta, pada Jumat (22/8/2025).

Baca Juga: Kacamata AI Samsung Meluncur 2026, Saingi Ray-Ban Meta

Langkah ini menandai dorongan Meta untuk membedakan produknya dari sisi kualitas visual, di tengah persaingan ketat dengan rival seperti OpenAI, pembuat ChatGPT, serta Google.

Midjourney dikenal dengan teknologi penciptaan gambar berbasis teks, yang hingga kini dilisensikan kepada pengguna melalui model berlangganan.

“Kami sangat terkesan dengan Midjourney,” ujar Wang dalam unggahan di X.

Ia menambahkan, untuk menghadirkan produk terbaik, Meta akan menggabungkan talenta unggul, roadmap komputasi yang kuat, serta kemitraan dengan pemain industri terdepan.

Baca Juga: Meta Teken Kesepakatan Cloud dengan Google Senilai US$ 10 Miliar

Baik Meta maupun Midjourney belum memberikan komentar resmi ketika dimintai tanggapan oleh Reuters.

Keahlian Midjourney dalam menghasilkan gambar dinilai dapat membantu Meta mempercepat pengembangan fitur kreatif bagi pengguna dan pemasar, sekaligus memangkas biaya produksi konten serta meningkatkan keterlibatan pengguna.

Kesepakatan ini hadir di tengah reorganisasi besar-besaran divisi AI Meta di bawah Superintelligence Labs, sebuah langkah berisiko tinggi yang dilakukan setelah beberapa staf senior hengkang dan model open-source terbaru perusahaan, Llama 4, mendapat sambutan yang kurang hangat.

Selanjutnya: Kiat Setyono Djuandi Darmono: Investasi Sektor Riil Sambil Menciptakan Lapangan Kerja

Menarik Dibaca: Daftar 5 Film Dewasa Sensual dan Panas di Netflix Untuk DItonton Bareng Pasangan




TERBARU

[X]
×