Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menanggapi pertanyaan tentang ekstraksi litium di Arab Saudi, Aramco mengatakan litium merupakan "area yang menarik" bagi perusahaan dan sedang mengevaluasi keberadaan logam tersebut di ladang dan ekstraksinya.
Arab Saudi, yang ekonominya selama beberapa dekade bergantung pada minyak, telah menghabiskan miliaran dolar untuk mencoba mengubah dirinya menjadi pusat kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman untuk menemukan sumber pendapatan alternatif bagi kerajaan yang kaya minyak tersebut.
Litium, masa depan energi global
Seiring menipisnya cadangan bahan bakar fosil di seluruh dunia, litium, yang juga disebut 'emas putih' karena kelangkaannya, diperkirakan akan menggantikan minyak dan bahan bakar fosil tradisional lainnya sebagai sumber energi nomor satu di seluruh dunia.
Saat ini, baterai Litium-ion (Li-ion) digunakan untuk menyalakan hampir setiap gadget elektronik mulai dari mobil listrik, laptop, dan telepon pintar, hingga lampu darurat, mainan, dan hampir setiap gadget yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tonton: Arab Saudi Minta Indonesia Kembali Mengirim Pekerja Migran, Ini Alasannya
Baterai Li-ion populer karena ringan, memiliki kepadatan energi yang tinggi, dan dapat diisi ulang. Hal ini menjadikannya solusi energi yang murah untuk berbagai perangkat elektronik.