Reporter: Edy Can, AP | Editor: Edy Can
LONDON. Polisi menerjukan ribuan anggotanya untuk menenangkan London, Inggris dari amukan massa. Namun, upaya ini hanya berhasil di ibukota Inggris. Kerusuhan justru meluas ke kota-kota lainnya.
Jumlah polisi di London diperkirakan mencapai 16.000 orang, Rabu (10/8). Jumlah ini tiga kali lipat dari Senin (8/8) lalu.
Para petugas keamanan ini berjaga-jaga selama sedikitnya 24 jam ke depan. Mereka dilengkapi kendaraan bersenjata.
Penambahan jumlah personil polisi ini tampaknya mulai mendatangkan hasil. Situasi London mulai terkendali.
Namun, di luar London, kerusuhan masih terjadi. Di barat laut Manchester, ratusan pemuda mengamuk di pusat kota. Mereka melemparkan botol dan batu ke polisi dan merusak toko. Sebuah toko pakaian wanit di pusat perbelanjaan dibakar. Begitu juga dengan sebuah perpustakaan di dekat Salford.
Asisten Walikota Manchester Garry Shewan mengatakan, penjarahan dan pembakaran yang terjadi saat ini belum pernah sebesar ini. "Kami ingin menjelaskan bahwa mereka tidak beralasan melakukan protes," katanya.
Kerusuhan yang terjadi di seantero Inggris ini berawal dari aksi protes damai pada Sabtu (6/8) lalu. Aksi ini memprotes ulah polisi yang menembak seorang pemuda.
Protes tersebut kemudian berakhir kericuhan antara polisi dengan demonstran. Para pemuda kemudian membakar dan menjarah toko termasuk kantor dan mobil polisi.