Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korean Air Lines Co., maskapai terbesar di Korea Selatan terbesar, sedang mempertimbangkan melakukan penawaran saham hingga 1 triliun won setara US$ 820 juta sebagai bagian dari langkah-langkah strategis di tengah dampak virus corona yang menggerogoti sektor penerbangan.
Korean Air sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan sekuritas besar untuk mengumpulkan hingga 1 triliun won dengan menerbitkan saham baru, seorang pejabat bank investasi yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan kepada Yonhap News Agency.
"Penawaran saham adalah salah satu dari berbagai pilihan yang dipertimbangkan perusahaan (untuk keluar dari krisis virus corona)," kata seorang juru bicara perusahaan melalui telepon.
Perusahaan, bagaimanapun, tidak mengkonfirmasi peningkatan modal potensial dengan pertimbangan.
Mengutip Bloomberg, Selasa (21/4) pukul 11.20 WIB, harga saham Korean Air turun 2,56% ke 19.050 won.
Baca Juga: Gara-gara corona, ekspor Korea Selatan dalam 20 hari pertama bulan April anjlok 27%
Hingga saat ini, Korean Air telah menangguhkan sebagian besar penerbangannya pada rute internasional, karena semakin banyak negara telah menutup perbatasan atau mengambil tindakan lebih lanjut terkait dengan penumpang yang masuk.
Kini, Korean Air hanya melayani 50-55 penerbangan setiap minggu di 13 rute internasional, turun tajam dari lebih dari 900 penerbangan pada 112 rute jarak jauh yang terlihat sebelum industri penerbangan dihantam oleh pandemi virus corona.
Sebagai bagian dari upaya penyelamatan diri, 70% dari 20.000 tenaga kerja Korean Air mengambil cuti selama enam bulan sejak Kamis dan sedang dalam proses penjualan aset non-inti untuk mendapatkan uang tunai.
Korean Air harus membayar atau membiayai kembali obligasi korporasi senilai 240 miliar won yang jatuh tempo bulan ini dan memikul hingga 500 miliar won dalam biaya tetap sebulan.
