Penulis: Arif Budianto
KONTAN.CO.ID - Terekam kamera, sebuah fenomena bola api muncul di wilayah pantai North Carolina, Amerika Serikat. Bola api tersebut meluncur sesaat di pantai North Carolina sebelum kemudian menghilang dari tangkapan kamera.
Belum lama ini, rekaman yang baru dirilis menunjukan bola api spektakuler meluncur di atas langit North Calorina pada Jumat malam (24/9/2021) dengan kecepatan 32.000 mph (51.500 kph), berdasarkan laporan American Meteor Society (AMS). Di saat bersamaan, lebih dari 80 orang melihat bola api tersebut.
Menurut NASA, itu merupakan satu dari lima metor yang dilaporkan membubung di atas langit Amerika Serikat malam itu. Metoer yang berapi-api tersebut meluncur di pantai North Carolina, kemudian terlihat pada jarak 48 mil (77 km) di atas lautan lepas Camp Lejeune, sekitar pukul 19:40 waktu setempat, ujar NASA.
Mengutip dari Space, meteor yang menyala terang ini mengikuti lintasan timur laut, berjalan 42 km melalui atmosfer atas Bumi sebelum hancur 28 mil (45km) di atas Morehead City, North Carolina.
Baca Juga: Potret Bumi diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, diselimuti aurora
Apa itu bola api?
Menurut AMS, bola api (fireball) merupakan meteor yang tampak lebih terang dari planet Venus. Secara teori, bola api ini juga dapat terlihat pada siang hari, seperti bola api yang sempat muncul di Inggris bulan Maret 2021 lalu terlihat pada sore hari.
Ketika bola api ini memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang jauh melebihi penghalang suara, antara 25.000 sampai 160.000 mph (sekitar 40.000 - 260.000 kph). Menurut AMS, kemunculan bola api juga dapat disertai dengan dentuman sonik yang luar biasa.
Berbicara tentang bola api di North Carolina, peristiwa tersebut terekam kamera yang terletak di teras sebuah rumah di Rowland Pond, North Carolina. Sebuah batu terlihat meluncur di langit malam, meninggalkan jejak api sebelum menghilang di balik pohon.
Sedikit menengok ke tahun 2013, peristiwa meteor paling eksplosif terjadi di atas kota Chelyabinsk di Rusia. Meteor ini jatuh dan menciptakan ledakan yang kira-kira setara dengan 400-500 kiloton TNT, atau 26-33 kali energi yang dilepaskna oleh bom Hiroshima, dikutip dari Space.
Peristiwa jatuhnya meteor tersebut telah merusak bangunan, memecahkan jendela di rumah-rumah penduduk dan melukai sekitar 1.200 orang.
