kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Datang dari arah matahari, asteroid ini tidak terdeteksi saat mendekati Bumi


Rabu, 29 September 2021 / 07:18 WIB
Datang dari arah matahari, asteroid ini tidak terdeteksi saat mendekati Bumi
ILUSTRASI. Datang dari arah matahari, asteroid ini tidak terdeteksi saat mendekati Bumi


Sumber: CNET | Editor: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Datang dari arah matahari, asteroid ini tidak terdeteksi saat mendekati Bumi. Beruntungnya, planet kita masih dalam keadaan aman meskipun asteroid yang lebarnya seperti lapangan sepak bola ini sempat mendekati Bumi.

Kejadian asteroid yang melintasi Bumi tanpa terdeteksi kembali terjadi belum lama ini. Sebuah asteroid yang diberi nama 2021 SG ini tidak terlihat sampai sehari setelah batu ruang angkasa tersebut melewati planet kita.

Mengutip dari Cnet, peristiwa ini memberikan momen deja vu ketika meteor jatuh di kota Chelyabinsk di Rusia pada tahun 2013 lalu yang tidak terdeteksi sebelumnya.

Ilustrasi Asteroid dekati Bumi

Meteor yang jatuh 8 tahun yang lalu ini diperkirakan hanya seperempat diameter asteroid 2021 SG, namun efek gelombang kejutnya meniup ribuan jendela rumah-rumah penduduk di kota tersebut hingga melukai ratusan korban. Asteroid 2021 SG tidak hanya memiliki ukuran yang besar, tetapi juga bergerak dengan kecepatan lebih dari 53.000 mph (85.295 kph).

Cnet menyebutkan bahwa 2021 SG melewati planet Bumi dengan aman, tetapi dalam jarak yang relatif dekat secara astronomis, yakni 153.000 mil (246.000 km). Apabila memasuki atmosfer Bumi, kemungkinan besar akan menyebabkan kehancuran, terutama jika menghantam di dekat daerah berpenduduk.

Baik meteor Chelyabinsk dan asteroid 2021 SG, keduanya menunjukkan titik buta literal dalam hal mengamati apa yang disebut objek dekat Bumi: Matahari.

Seperti yang dijelaskan oleh duta Tata Surya NASA, yakni Eddie Irizarry dan pemimpin redaksi EarthSky, yakni Deborah Byrd, kedua batuan luar angkasa itu tidak terdeteksi saat mendekati planet kita karena datang dari arah matahari.

Para astronom menggunakan teleskop besar, survei langit, dan teknologi canggih lainnya untuk mendeteksi semua objek di luar angkasa, bahkan sampai potongan-potongan kecil satelit tua di orbit. Tetapi, apabila objek tersebut datang dari aarah matahari akan sulit untuk mendeteksinya.

Untuk menghindari kejadian serupa, NASA berencana untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa NEO Surveyor pada tahun 2026 mendatang. Pesawat ruang angkasa tersebut akan ditempatkan antara Bumi dan matahari, sehingga dapat mendeteksi objek yang tidak dapat kita lihat dari sini.

Selanjutnya: Potret Bumi diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, diselimuti aurora




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×