Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Nvidia dan AMD telah setuju untuk memberikan 15% pendapatan dari penjualan chip komputer canggih Amerika Serikat (AS) ke China pada Minggu (10/8/2025). Hal ini diungkapkan oleh salah seorang pejabat AS usai pemerintahan Presiden Donald Trump menghentikan penjualan chip H20 ke China pada April lalu.
Pejabat AS itu mengatakan pemerintahan Trump tidak merasa penjualan H20 dan chip yang setara membahayakan keamanan nasional AS. keamanan nasional AS. Pejabat itu tidak tahu kapan perjanjian akan diimplementasikan.
Sebelumnya pejabat AS lainnya juga mengatakan pada hari Jumat bahwa Departemen Perdagangan Perdagangan telah mulai mengeluarkan lisensi untuk penjualan Chip kecerdasan buatan ke China.
Kesepakatan untuk membayar pemerintah AS dari penjualan di China adalah tidak biasa.Ini menandai intervensi terbaru Trump terhadap sejumlah eksekutif perusahaan untuk berinvestasi di Amerika. Pekan lalu, ia pun menuntut CEO Intel yang baru, Lip-Bu Tan untuk segera mengundurkan diri.
Baca Juga: Media China Sebut Chip Nvidia H20 Tidak Aman untuk Tiongkok, Mengapa?
Geoff Gertz, seorang rekan senior di Center for Keamanan Amerika Baru menyebut menjual chip H20 ke China adalah risiko keamanan nasional. Seharusnya hal itu tidak dilakukan.
“Dalam hal ini, mengapa kita menempatkan penalti tambahan ini pada penjualan?" ujarnya.
Disisi lain, ketika ditanya apakah Nvidia telah setuju untuk membayar 15% dari pendapatan ke Amerika Serikat, juru bicara Nvidia mengatakan pihaknya akan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah AS agar bisa berpartisipasi di pasar dunia.
"Meskipun kami belum mengirimkan H20 ke China selama berbulan-bulan, kami berharap aturan kontrol ekspor akan memungkinkan Amerika Amerika dapat bersaing di Tiongkok dan di seluruh dunia." ujar juru bicara Nvidia seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/8/2025).
Baca Juga: CEO Nvidia Mengecek Gaji 42.000 Karyawannya Setiap Bulan, Apa Tujuannya?
Sementara AMD tidak menanggapi permintaan komentar atas berita tersebut. Begitu juga dengan Departemen Perdagangan AS. Kemudian Kementerian Luar Negeri China justru kembali menyatakan posisinya pada masalah ekspor chip AS ke China. Kementerian di masa lalu menuduh AS menggunakan teknologi dan isu-isu perdagangan untuk "secara jahat menahan dan menekan China".
The Financial Times mengatakan bahwa para pembuat chip menyetujui pengaturan pengaturan sebagai syarat untuk mendapatkan lisensi ekspor untuk semikonduktor mereka, termasuk chip MI308 AMD.
Alasdair Phillips-Robins, yang menjabat sebagai penasihat di Departemen Departemen Perdagangan pada masa pemerintahan mantan Presiden Joe Biden, mengkritik langkah tersebut. Menurutnya ini ini menunjukkan bahwa pemerintah pemerintah menukar perlindungan keamanan nasional dengan pendapatan untuk Departemen Keuangan.
Usai berita ini diturunkan, saham Nvidia dan AMD masing-masing turun 1,8% dan 3,3% dalam perdagangan perdagangan pra-pasar pada hari Senin (11/8/2025).
Seperti diketahhui, Nvidia menghasilkan US$ 17 miliar pendapatan dari China pada tahun fiskal yang berakhir pada 26 Januari. Jumlah tersebut mewakili 13% dari total penjualan perseroan. Kemudian AMD melaporkan pendapatan US$ 6,2 miliar dari Tiongkok untuk tahun 2024 atau setara dengan 24% dari total pendapatan.