Sumber: NDTV | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - CEO Nvidia, Jensen Huang, mengatakan ia meninjau gaji 42.000 karyawan setiap bulan. Praktik ini yang dia sebut sebagai inti dari gaya manajemennya.
"Saya meninjau kompensasi semua orang, hingga hari ini, di akhir setiap siklus," ujar Huang di 'All-In Podcast'.
Melansir NDTV.com, Huang menjelaskan bahwa ia menggunakan alat pembelajaran mesin dan teknologi lainnya untuk menganalisis data gaji bulanan sebelum melakukan penyesuaian.
"Mereka mengirimkan saya rekomendasi kompensasi untuk semua karyawan. Saya memeriksa seluruh perusahaan. Saya memilah 42.000 karyawan, dan 100% dari waktu saya meningkatkan pengeluaran perusahaan untuk opex," ujarnya.
Dia juga menambahkan, "Jika Anda memperhatikan karyawan, semua hal lainnya akan terurus dengan sendirinya."
Hal tersebut dia ungkapkan menanggapi pembicaraan tentang "cadangan tersembunyi" berupa opsi saham untuk karyawan berkinerja terbaik.
Huang mengatakan pendekatan ini telah membantu dirinya untuk mempertahankan kepemimpinan puncak.
Baca Juga: Daftar Orang Terkaya di Dunia, Juli 2025: Jensen Huang Meroket, Warren Buffet Merosot
"Saya telah melahirkan lebih banyak miliarder di tim manajemen saya daripada CEO mana pun di dunia. Mereka baik-baik saja. Jangan bersedih untuk siapa pun di level saya," ujarnya.
Tahun lalu, Huang masuk dalam daftar 10 orang terkaya dunia versi Forbes, dan tahun ini ia memuncaki daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia versi Fortune.
Huang mengatakan bahwa fokusnya tetap pada pemberian penghargaan kepada karyawan di semua tingkatan.
Huang juga berbicara tentang nilai tim AI kecil yang didanai dengan baik, mengutip OpenAI dan DeepSeek dari Tiongkok sebagai contoh.
"Jika Anda bersedia membayar, katakanlah, US$ 20 miliar, US$ 30 miliar untuk membeli perusahaan rintisan dengan 150 peneliti AI, mengapa Anda tidak membayar satu?" ujarnya.
Dia menjelaskan, tim semacam itu dapat "menciptakan keajaiban" dengan sumber daya yang tepat.
Tonton: Kapitalisasi Pasar Nvidia Lampaui Gabungan Apple dan Tesla, Tembus Rp 68.800 Triliun!
Pernyataan ini muncul ketika Nvidia menjadi perusahaan publik pertama yang melampaui kapitalisasi pasar US$ 4 triliun, menyalip Microsoft dan Apple.
Tonggak sejarah ini, didorong oleh lonjakan permintaan untuk chip AI-nya yang mendukung model-model seperti ChatGPT, Google Gemini, dan Meta LLaMA, menyusul peningkatan valuasi yang sangat pesat perusahaan dari US$ 1 triliun pada Juni 2023 menjadi US$ 4 triliun hanya dalam waktu satu tahun.
Saham Nvidia naik 22% pada tahun 2025 setelah melonjak 239% pada tahun 2024. Perusahaan ini melaporkan pendapatan sebesar US$ 44,1 miliar pada Q1 FY26 dan memperkirakan pendapatan sekitar US$ 45 miliar pada Q2.