kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

CEO Nvidia Bakal Gelar Jumpa Pers di Beijing pada 16 Juli 2025, AS-China Awasi Ketat


Senin, 14 Juli 2025 / 06:44 WIB
CEO Nvidia Bakal Gelar Jumpa Pers di Beijing pada 16 Juli 2025, AS-China Awasi Ketat
ILUSTRASI. CEO Nvidia Jensen Huang bakal menggelar jumpa pers di Beijing pada 16 Juli 2025. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. CEO Nvidia Jensen Huang bakal menggelar jumpa pers di Beijing pada 16 Juli 2025. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat perusahaan pada Minggu (13/7/2025). 

Dengan demikian, ini menandai kunjungan kedua Huang ke negara tersebut setelah kunjungan pada April lalu di mana ia menekankan pentingnya pasar Tiongkok.

Reuters melaporkan, sejak 2022, pemerintah AS telah memberlakukan pembatasan ekspor cip tercanggih Nvidia ke Tiongkok, dengan alasan kekhawatiran atas potensi aplikasi militer.

AS juga memberlakukan larangan awal tahun ini atas penjualan cip kecerdasan buatan Nvidia H20 ke negara tersebut - yang sebelumnya merupakan cip AI terkuat Nvidia yang diizinkan untuk dijual di Tiongkok.

Kunjungan terbaru Huang telah diawasi ketat baik di AS maupun Tiongkok. Dua senator AS dari kedua partai pada Jumat mengirimkan surat kepada Huang tentang kunjungannya ke Tiongkok, memintanya untuk tidak bertemu dengan perusahaan yang bekerja sama dengan badan militer atau intelijen di Republik Rakyat Tiongkok. 

Baca Juga: Bitcoin Cetak Sejarah! Kalahkan Nvidia dalam Volume Perdagangan Harian

Para senator juga meminta Huang untuk tidak bertemu dengan entitas-entitas yang tercantum dalam daftar ekspor terbatas Amerika Serikat.

Nvidia menghadapi persaingan yang semakin ketat dari raksasa teknologi Tiongkok, Huawei, dan produsen unit pemrosesan grafis lainnya—chip yang digunakan untuk melatih kecerdasan buatan. 

Namun, perusahaan-perusahaan Tiongkok, termasuk perusahaan teknologi besarnya, masih menginginkan chip Nvidia karena platform komputasi perusahaan yang dikenal sebagai CUDA.

Berdasarkan laporan tahunan terbarunya, Tiongkok menghasilkan pendapatan sebesar US$ 17 miliar bagi Nvidia pada tahun fiskal yang berakhir pada 26 Januari 2025, menyumbang 13% dari total penjualan perusahaan. Huang secara konsisten menyoroti Tiongkok sebagai pasar penting bagi pertumbuhan Nvidia.

Tonton: Didorong Euforia AI, Nilai Pasar Nvidia Nyaris Sentuh US$ 4 Triliun, Terbesar di di Wall Street

Nilai pasar Nvidia mencapai US$ 4 triliun untuk pertama kalinya minggu lalu, memperkuat posisi produsen chip tersebut sebagai pemain utama Wall Street dalam persaingan untuk mendominasi teknologi AI.

Selanjutnya: Relaunch Mandiri Traveloka Card, Ada Promo Khusus Untuk Para Traveler

Menarik Dibaca: Relaunch Mandiri Traveloka Card, Ada Promo Khusus Untuk Para Traveler




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×