Sumber: Yahoo News,The Straits Times,Forbes | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA – Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, memperingatkan bahwa langkah yang memaksa negara-negara untuk memihak dalam persaingan antara Amerika Serikat dan China dapat membawa dunia ke ambang perang dunia ketiga.
Pernyataan ini disampaikan dalam dialog dengan hampir 900 siswa pada 21 Januari, beberapa jam setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS untuk periode kedua.
Baca Juga: Di Hadapan PM Singapura, Rosan Roeslani Pamer Target Prabowo Kejar Ekonomi Tumbuh 8%
PM Wong menekankan bahwa persaingan ketat antara Washington dan Beijing perlu diatasi secara hati-hati. "Jika dunia dipaksa memilih blok AS atau China, hal ini dapat membawa dunia ke ambang perang dunia ketiga," ujar Wong.
Ia menyoroti bahwa salah perhitungan di kawasan panas geopolitik seperti Laut China Selatan dan Selat Taiwan bisa memicu eskalasi konflik. Beijing terus memperkuat klaimnya atas hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, yang telah menyebabkan sengketa dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Filipina dan Vietnam.
Di sisi lain, Washington secara rutin mengkritik langkah China dan melakukan operasi kebebasan navigasi di kawasan tersebut, yang dianggap provokatif oleh Beijing.
Baca Juga: Bertemu PM Singapura, Rosan Roeslani Targetkan Investasi di Indonesia Meningkat
Meskipun situasi tampak semakin memanas, Wong optimistis bahwa konflik besar masih bisa dihindari. Menurutnya, saling ketergantungan ekonomi antara AS dan China menjadi faktor penting yang mencegah kedua negara untuk benar-benar memutuskan hubungan. “Jika AS memutuskan hubungan dengan China, hal itu akan sangat merugikan ekonomi AS dan warganya. Sebagian besar barang yang diproduksi dan diimpor AS berasal dari China,” jelas Wong.
Namun, ia menekankan bahwa langkah-langkah seperti perang dagang atau tarif baru, yang sebelumnya diajukan oleh Trump, hanya akan memperburuk keadaan. Pada 1 Februari mendatang, AS berencana memberlakukan tarif baru sebesar 10% pada barang-barang China, yang berpotensi memicu perang dagang baru.
Tonton: Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,2% di Tahun 2025
Dilema di Asia Tenggara
Sebagian besar negara Asia Tenggara, termasuk Singapura, memilih untuk tetap berpegang pada kebijakan non-blok dalam menghadapi persaingan AS-China. Meskipun menjaga hubungan baik dengan kedua negara, tantangan tetap ada. “Kita tidak boleh dipaksa untuk memihak,” tegas Wong, mengingatkan bahwa langkah semacam itu dapat memperparah ketegangan global.
Dengan wilayah Asia Tenggara yang menjadi kawasan strategis, menjaga stabilitas di tengah persaingan global ini menjadi prioritas. Wong juga menyerukan perlunya dialog yang lebih konstruktif antara AS dan China untuk menghindari eskalasi konflik yang dapat menyeret dunia ke dalam krisis besar.
Meski demikian, PM Wong tetap optimistis bahwa perang dunia ketiga tidak akan menjadi kenyataan selama kedua pihak menyadari pentingnya kerja sama dan dialog dalam menyelesaikan perselisihan mereka.
Baca Juga: PM Singapura Beri Tanggapan Terkait Kasus Korupsi Mantan Menteri Transportasi