Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump pada Senin (11/8/2025) mengumumkan bahwa ia mengambil alih kendali atas kepolisian Washington D.C. dan memerintahkan pengerahan Garda Nasional untuk memerangi apa yang ia sebut sebagai “gelombang kejahatan” di ibu kota Amerika Serikat.
Langkah ini diambil meski data resmi menunjukkan tingkat kejahatan dengan kekerasan di kota tersebut mencapai level terendah dalam 30 tahun terakhir pada 2024.
Trump Klaim Ibu Kota Dikuasai Geng Kriminal
Berbicara di Gedung Putih bersama Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan Jaksa Agung Pam Bondi, Trump menyatakan:
“Saya mengerahkan Garda Nasional untuk membantu memulihkan hukum, ketertiban, dan keselamatan publik di Washington, D.C. Ibu kota kita telah diambil alih oleh geng-geng kekerasan dan penjahat haus darah.”
Baca Juga: Trump Desak China Lipatgandakan Impor Kedelai AS, Harga Naik di Bursa Chicago
Trump telah berulang kali menggunakan kekuasaan eksekutif untuk campur tangan dalam urusan kota-kota yang dikuasai Partai Demokrat, meskipun mendapat kritik bahwa ia tengah menciptakan krisis buatan untuk memperluas kewenangan presiden.
Dalam beberapa hari terakhir, ratusan petugas dari lebih dari selusin lembaga federal — termasuk FBI, ICE, DEA, dan ATF — telah dikerahkan ke jalanan Washington.
Data Kriminalitas Justru Turun Drastis
Wali Kota Washington D.C., Muriel Bowser, membantah klaim Trump. Ia menegaskan bahwa kota tersebut tidak mengalami lonjakan kejahatan, bahkan mencatat penurunan tajam dalam dua tahun terakhir.
Menurut data Kepolisian D.C.:
-
Kejahatan dengan kekerasan turun 35% pada 2024.
-
Turun lagi 26% dalam tujuh bulan pertama 2025.
-
Kejahatan secara keseluruhan turun 7% pada periode yang sama.
Meski demikian, kekerasan senjata api masih menjadi perhatian. Pada 2023, Washington menempati peringkat ketiga tertinggi untuk tingkat pembunuhan dengan senjata api di antara kota-kota AS berpenduduk di atas 500.000, menurut Everytown for Gun Safety.
Baca Juga: Seruan Boikot Merek Amerika di India Menggema Imbas Tarif Tinggi Trump
Pola Pengerahan Garda Nasional di Kota Demokrat
Pengerahan Garda Nasional bukan pertama kalinya dilakukan Trump. Pada Juni lalu, ia mengirim 5.000 tentara ke Los Angeles sebagai respons terhadap protes atas penggerebekan imigrasi yang dilakukan pemerintahannya. Langkah tersebut dikritik pejabat lokal sebagai tidak perlu dan memprovokasi.
Di California, persidangan federal sedang berlangsung untuk menentukan apakah Trump melanggar hukum dengan mengerahkan Garda Nasional dan Marinir tanpa persetujuan Gubernur Demokrat Gavin Newsom.
Kewenangan Khusus Presiden atas Garda Nasional D.C.
Berbeda dengan negara bagian, presiden memiliki kewenangan langsung atas 2.700 anggota Garda Nasional D.C., sehingga dapat mengaktifkan mereka tanpa persetujuan gubernur atau pejabat lokal. Pasukan ini telah beberapa kali dikerahkan, termasuk saat serangan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol oleh pendukung Trump.
Baca Juga: Trump Sukses Damaikan Azerbaijan dan Armenia Setelah 35 Tahun Konflik
Pada masa jabatan pertamanya, Trump juga mengerahkan Garda Nasional ke Washington pada 2020 untuk membubarkan demonstrasi damai menentang kekerasan polisi setelah kematian George Floyd — sebuah langkah yang dikecam pemimpin hak sipil dan ditentang Wali Kota Bowser.
Secara hukum, militer AS dilarang secara langsung terlibat dalam penegakan hukum domestik, kecuali dalam kondisi tertentu. Pengerahan Garda Nasional di ibu kota yang dilakukan Trump kembali memicu perdebatan soal batas kekuasaan presiden dan hubungan pemerintah federal dengan pemerintah daerah.