CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

Termasuk Indonesia, varian virus corona India sudah menyebar ke 53 negara


Rabu, 26 Mei 2021 / 16:31 WIB
Termasuk Indonesia, varian virus corona India sudah menyebar ke 53 negara
ILUSTRASI. Suasana pemukiman warga yang sedang menjalankan karantina wilayah di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021). Termasuk Indonesia, varian virus corona India sudah menyebar ke 53 negara. Tribunnews/Jeprima


Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Varian virus corona baru yang pertama kali terdeteksi di India kini telah menyebar ke 53 negara, termasuk Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan.

Dan, WHO telah menerima informasi dari sumber tidak resmi bahwa varian virus corona India atau B.1.617 ditemukan di tujuh negara lain, sehingga total menjadi 60.

Dalam Pembaruan Epidemiologis Mingguan tentang COVID-19 yang terbit Rabu (26/5), WHO menyebutkan, B.1.617 telah menunjukkan peningkatan penularan.

Sementara tingkat keparahan penyakit COVID-19 dan risiko infeksi dari varian tersebut sedang dalam tahap penyelidikan.

Baca Juga: Kasus aktif COVID-19 Indonesia meningkat, kenali 25 gejala virus corona menurut WHO

WHO membagi varian B.1.617 menjadi tiga garis keturunan: B.1.617.1, B.1.617.2, dan B.1.617.3.

Varian B.1.617.1 telah dilaporkan di 41 negara. Lalu, varian B.1.617.2 di 54 negara dan B.1.617.3 di enam negara yakni Inggris, Kanada, Jerman, India, Rusia, dan AS.

Sementara Indonesia melaporkan varian B.1.617.1 dan B.1.617.2

“Semakin banyak varian SARS-CoV-2 beredar, semakin banyak peluang yang dimilikinya untuk berkembang,” kata WHO, seperti dikutip Al Jazeera.

"Mengurangi penularan melalui metode pengendalian penyakit yang mapan dan terbukti adalah aspek penting dari strategi global untuk mengurangi terjadinya mutasi yang memiliki implikasi negatif pada kesehatan masyarakat," tegas WHO.

Selanjutnya: WHO: 115.000 petugas kesehatan meninggal akibat COVID-19 sejak awal pandemi


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×