Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
BRUSSELS. Teroris yang menyerang ibukota Belgia pada Maret lalu, semula berencana untuk melakukan serangan lanjutan di Prancis. Namun, rencana tersebut diubah karena pihak penyidik memburu mereka.
"Banyak elemen dalam penyelidikan telah menunjukkan kelompok teroris awalnya berniat untuk menyerang Perancis lagi," kata kantor kejaksaan Belgia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Minggu (10/4).
Penyidik mengatakan, jaringan ISIS yang sama berada di balik serangan teror Paris pada November lalu dan bom bunuh diri di Belgia pada 22 maret 2016.
Ketika penyidik Prancis menemukan para teroris, mereka mengubah rencana. "Akhirnya, mereka mengambil keputusan untuk menyerang target terdekat di Brussels," kata Kejaksaan Belgia.
Salah Abdeslam, tersangka utama dalam serangan paris ditangkap polisi di Brussels pada 18 Maret 2016. Hanya, empat hari kemudian, pelaku bom bunuh diri menyerang bandara dan stasiun kereta bawah tanah di ibukota Belgia sehingga menewaskan 32 orang.
Kelompok teroris telah merencanakan untuk menyerang target besar di Paris. Pihak penyidik menemukan sebuah laptop di Brussels yang berisi daftar target di Paris termasuk distrik keuangan, yang dikenal sebagai La Defense.