Sumber: BBC | Editor: Yudho Winarto
BRUSSELS. Polisi Belgia sudah menahan enam orang di Brussels dalam penyelidikan besar terkait serangan yang menewaskan 31 orang pada Selasa (22/3).
Penahanan tersebut dilakukan di distrik Schaerbeek. Belum ada kejelasan tentang identitas para tersangka atau hubungan mereka terhadap serangan.
Secara terpisah, di Prancis, seorang tersangka yang merencanakan serangan ditangkap dekat Paris, menurut pihak berwenang. Pengeboman di Brussels dikaitkan pada serangan November lalu di Paris.
Kelompok yang menyebut dirinya Negara Islam atau ISIS sudah mengklaim serangan di Paris dan Brussels.
Penangkapan di Schaerbeek dilakukan pada Kamis malam, setelah razia dari satu rumah ke rumah lain di area tersebut.
Pada Kamis (24/3) malam, polisi Prancis melancarkan operasi anti-teror di Argenteuil, barat laut Paris, setelah beberapa jam sebelumnya menahan seorang pria yang diduga merencanakan serangan.
Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve mengatakan bahwa orang tersebut yang berkewarganegaraan Prancis, berada di "tahap terakhir" plot serangan, namun belum menyebut adanya kaitan dengan serangan Brussels atau Paris.
Sebelumnya, pada Kamis, Belgia mengakui bahwa mereka telah membuat "kesalahan" terkait salah satu penyerang Brussels.
Turki mengatakan mereka sudah menahan dan mendeportasi Brahim el-Bakraoui Juni lalu, dan mengingatkan Belgia bahwa dia adalah "pejuang asing" namun "diabaikan". Ankara juga mengatakan bahwa mereka sudah memberi peringatan pada pihak berwenang Belanda.
Brahim el-Bakraoui adalah satu dari tiga pria -dalam gambar dari CCTV, dia berdiri di tengah- yang melakukan pengeboman di bandara Zaventem yang menewaskan 11 orang.
Saudara Bakraoui, Khalid, melakukan serangan di stasiun metro Maelbeek, yang menewaskan 20 orang.