Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
BRUSSEL. Tersangka utama serangan di Paris November lalu yang menewaskan 130 orang, Salah Abdeslam, dilaporkan ditangkap di Brussel, Belgia, hari Jumat (18/3) sore waktu setempat.
Abdeslam 'terluka' dalam operasi yang dilakukan aparat keamanan di Brussel, kata media di Belgia.
Sebelumnya, tembakan terdengar di kawasan Molenbeek, Brussel, dan wartawan BBC mengatakan perkembangan ini membuat PM Belgia, Charles Michel, meninggalkan arena KTT Uni Eropa-Turki di Brussel.
Sebelumnya dilaporkan sidik jari Abdeslam ditemukan di satu apartemen di Brussel yang digerebek aparat keamanan, kata jaksa di Belgia.
Namun kepada BBC jaksa Belgia tidak bisa memastikan kapan tepatnya tersangka utama ini, Salah Abdeslam, berada di apartemen tersebut, karena sidik jari tak menunjukkan indikasi waktu.
"Bisa kami kukuhkan bahwa memang sidik jari Salah Abdeslam ditemukan di apartemen," kata Eric Van Der Sypt, juru bicara kejaksaan di Brussel.
Ia menolak memberikan keterangan lebih rinci karena 'kasusnya masih ditangani oleh aparat penegak hukum'.
Para pejabat Belgia mengatakan mungkin saja Abdeslam meloloskan diri sebelum apartemen ini digerebek pada hari Selasa (15/3).
Dalam penggerebekan ini, seorang pria bersenjata bernama Mohamed Belkaid, tewas.
Oleh media pemerintah Belgia, RBTF, Belkaid dikatakan sebagai kaki tangan Salah Abdeslam.
Empat anggota polisi mengalami luka-luka dalam penggerebekan yang dilakukan oleh gabungan polisi Belgia dan Prancis.
Eric Van Der Sypt mengatakan bahwa polisi mendapatkan tembakan saat melancarkan operasi.
Serangan di sejumlah tempat di Paris pada November 2015 menewaskan 130 orang.
Abdeslam adalah pria berkewarganegaraan Prancis berusia 26 tahun yang lahir di Brussels.
Sejak serangan Paris pada 13 November ia dicari oleh aparat keamanan karena dianggap berperan besar dalam serangan di ibu kota Prancis tersebut.