Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengirim biji-bijian curah yang mengangkut hasil panen dari pusat ekspor dari Amerika Serikat terutama dari Gulf Coast menuju ke Asia mengalami kendala akhir tahun ini.
Sebab kapal harus menempuh rute yang lebih panjang dan membayar biaya pengangkutan yang lebih mahal untuk menghindari kemacetan kapal dan biaya transit yang mencapai rekor tinggi di Terusan Panama.
Para pedagang dan analis menyebut hal ini terjadi akibat terusan Panama saat ini sedang dilanda kekeringan.
Gangguan pelayaran melalui salah satu rute perdagangan maritim utama dunia terjadi pada musim puncak ekspor tanaman Amerika.
Walhasil biaya pengiriman menjadi lebih tinggi dan mengancam penurunan permintaan terhadap pemasok jagung dan kedelai dari benua Amerika yang telah menyerahkan pangsa pasarnya ke Brasil dalam beberapa tahun terakhir.
Kapal-kapal yang membawa hasil panen harus menunggu hingga tiga minggu untuk melewati kanal Panama. Sebab kapal-kapal kontainer dan kapal-kapal lain yang berlayar dengan jadwal lebih teratur hanya mengambil sedikit slot transit yang tersedia.
Para analis menyebut pembatasan lalu-lintas kapal di Terusan Panama tersebut dapat terus menghambat pengiriman biji-bijian hingga tahun 2024 ketika musim hujan di wilayah tersebut mungkin mulai mengisi ulang waduk dan menormalkan pengiriman pada bulan April atau Mei.
“Hal ini menyebabkan gangguan yang cukup besar baik dari segi biaya maupun penundaan,” kata Jay O'Neil, pemilik HJ O'Neil Commodity Consulting. Ia pun menambahkan bahwa gangguan ini tidak seperti yang pernah ia lihat selama 50 tahun memantau pelayaran global.
Pembatasan Lalu-lintas
Otoritas Terusan Panama membatasi transit kapal pada musim gugur ini karena terjadinya kekeringan parah akibat keterbatasan pasokan air yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem operasional Terusan ini. Otoritas Terusan Panama tidak menanggapi permintaan komentar mengenai penundaan pengiriman komoditas gandum.
Saat ini hanya 22 transit harian yang diperbolehkan, turun dari sekitar 35 transit dalam kondisi normal. Pada bulan Februari, jumlah transit akan menyusut menjadi 18 kali sehari.
Kapal pengangkut gandum sering kali berada di urutan paling belakang, karena mereka biasanya mencari slot transit hanya beberapa hari sebelum tiba, sementara kapal lain seperti kapal pesiar dan kapal kontainer memesan beberapa bulan sebelumnya.
Otoritas juga menawarkan slot langka yang tersedia kepada pelanggan utamanya terlebih dahulu, tidak ada satupun yang merupakan pengangkut biji-bijian curah, kata O'Neil.
Setiap slot terjadwal yang tersedia akan dilelang, tetapi permintaannya sangat tinggi. Beberapa slot berharga US$ 1 juta atau lebih, biaya yang tidak dapat dipertahankan untuk bisnis perdagangan biji-bijian yang secara tradisional memiliki margin tipis.
“Perdagangan biji-bijian dan segmen angkutan curah akan menjadi pelanggan terakhir yang melewati Terusan Panama. Saya tidak akan bergantung pada Terusan Panama dalam waktu dekat,” kata Mark Thompson, pedagang senior di Olam Agri.
Waktu tunggu untuk kapal pengangkut biji-bijian curah membengkak dari sekitar lima hingga tujuh hari pada bulan Oktober menjadi sekitar 20 hari pada akhir bulan November, kata O'Neil, sehingga mendorong lebih banyak pengangkut biji-bijian untuk mengubah rutenya.
Pilihannya termasuk berlayar ke selatan mengelilingi Amerika Selatan atau Afrika, atau transit di Terusan Suez. Namun rute yang lebih panjang tersebut dapat menambah waktu pengiriman hingga dua minggu, sehingga meningkatkan biaya bahan bakar, awak kapal, dan sewa pengangkutan.
Patokan Baltic Dry Index .BADI, yang dianggap sebagai patokan untuk angkutan biji-bijian curah, melonjak ke puncaknya dalam 1-1/2 tahun pada tanggal 4 Desember, lebih dari dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Meskipun harga biji-bijian telah turun dibandingkan harga tertinggi pada tahun 2020, biaya pengangkutan yang lebih tinggi akan dibebankan kepada importir biji-bijian dan biji minyak yang membeli makanan manusia dan pakan ternak.
"Perusahaan komersial telah menemukan cara untuk mengatasi masalah ini. Namun tidak diragukan lagi hal ini membuat pengguna akhir mengeluarkan lebih banyak uang," kata Dan Basse, presiden konsultan AgResource Co yang berbasis di Chicago.
Pada paruh kedua bulan Oktober, hanya lima kapal gandum asal Teluk AS yang menuju Asia Timur transit di Terusan Panama, sementara 33 kapal berlayar ke timur untuk menggunakan Terusan Suez, menurut laporan Departemen Pertanian AS (USDA). Pada periode yang sama tahun lalu, 34 kapal menggunakan Terusan Panama dan hanya tujuh yang menggunakan Suez.
Beberapa eksportir AS juga telah mengalihkan pengiriman hasil panen ke Asia untuk dimuat dari pelabuhan Pacific Northwest.
Namun hal ini juga memerlukan biaya yang lebih tinggi karena fasilitas tersebut sebagian besar mendapatkan pasokan biji-bijian melalui kereta api dibandingkan dengan pengiriman tongkang yang lebih murah yang memasok barang ke eksportir di Gulf Coast.
Hanya 56,8% dari seluruh ekspor jagung AS pada bulan Oktober yang dikirim dari pelabuhan Gulf Coast tahun ini, turun dari 64,9% pada bulan Oktober 2022 dan 72,1% pada bulan Oktober 2021, menurut data inspeksi ekspor mingguan USDA.