kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.754   6,00   0,04%
  • IDX 7.465   -14,67   -0,20%
  • KOMPAS100 1.154   -0,52   -0,05%
  • LQ45 915   1,16   0,13%
  • ISSI 226   -1,02   -0,45%
  • IDX30 472   1,60   0,34%
  • IDXHIDIV20 569   1,93   0,34%
  • IDX80 132   0,17   0,13%
  • IDXV30 140   1,00   0,72%
  • IDXQ30 157   0,29   0,18%

Tesla Akan Pangkas Lebih dari 20% Produksi Kendaraan Model Y di Pabrik Shanghai


Senin, 05 Desember 2022 / 15:30 WIB
Tesla Akan Pangkas Lebih dari 20% Produksi Kendaraan Model Y di Pabrik Shanghai
ILUSTRASI. Tesla berencana memangkas produksi kendaraan Model Y di bulan Desember 2022. . Patrick Pleul/Pool via REUTERS


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Perusahaan pembuat mobil asal Amerika Serikat, Tesla, berencana memangkas produksi kendaraan Model Y di bulan Desember 2022. Pemangkasan ini dilakukan Tesla di pabrik yang terletak di Shanghai, China.

Reuters melaporkan, Senin (5/12), rencananya, Tesla akan memangkas lebih dari 20% kendaraan Model Y, dibandingkan produksi pada November. Adapun, Reuters tidak dapat memastikan alasan pengurangan rencana produksi raksasa kendaraan listrik (EV) ini. Bloomberg juga menyebut, Tesla tidak menanggapi permintaan komentar mengenai pemotongan yang direncanakan.

Seperti diketahui, China telah melonggarkan sebagian pembatasan ketat terkait COVID-19 terhadap warga negara dan aktivitas bisnis, Meski sebagian wilayah diberlakukan pelonggaran, masih banyak wilayah lain dengan pembatasan yang masih berlaku. 

Baca Juga: Tesla Mulai Mengirimkan Truk Listrik Produksinya ke Pelanggan

Tidak dimungkiri, pembatasan COVID-19 di China memang telah mengurangi permintaan dan memicu penurunan produksi lokal di seluruh industri otomotif lantaran kesulitan mengamankan pasokan komponen.

Menurut data China Merchants Bank International (CBMI), Tesla menambah inventaris kendaraan listriknya di Shanghai dengan kecepatan tercepat yang pernah ada di bulan Oktober 2022.

Bos Tesla Elon Musk mengatakan, China sebagai pasar terbesar kedua perusahaan Tesla tengah berada dalam "semacam resesi".

Baca Juga: Tesla Recall untuk Pembaruan Perangkat Lunak Bagi 435.000 Mobil di China

Meski begitu, penjualan ritel Tesla di China justru naik hampir dua kali lipat di November, apabila dibandingkan bulan yang sama pada periode sebelumnya. Data dari CMBI menunjukkan, penjualan Tesla naik berkat strategi yang dilakukan oleh Tesla dengan cara memotong harga kendaraan dan menawarkan insentif pada kendaraan Model 3 dan Model Y, 

Reuters melaporkan, secara global Tesla telah merencanakan untuk mendorong produksi Model Y dan Model 3 EVs naik tajam pada kuartal IV 2022 karena pabrik-pabrik baru di Austin dan Berlin telah meningkatkan produksi kendaraan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×