Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Seperti perkiraan, Federal Reserve atau The Fed menaikkan lagi suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%-5,5% pada Rabu (26/7).
Inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi menjadi alasan The Fed mengerek bunga.
Kenaikan suku bunga The Fed ini merupakan yang ke-11 dalam 12 pertemuan terakhirnya. Tingkat bunga The Fed ini merupakan yang tertinggi dalam 16 tahun.
Baca Juga: Wall Street: S&P dan Nasdaq Turun Seiring Hasil Big Tech, Jelang Rilis Suku Bunga AS
Seperti dikutip Reuters, The Fed dalam pernyataannya juga tetap membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan bunga lainnya. The Fed akan terus mempelajari data ekonomi karena menentukan "tingkat pengetatan kebijakan tambahan yang mungkin tepat" untuk mencapai target inflasi 2%.
"Komite (Pasar Terbuka Federal) akan terus menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter," sebut The Fed dalam bahasa yang sedikit berubah dari pernyataan bulan Juni lalu.
Selama konferensi persnya, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan staf bank sentral tidak lagi memperkirakan resesi AS, dan The Fed memiliki kesempatan agar inflasi kembali ke target tanpa tingkat kehilangan pekerjaan yang tinggi.
"Itu persis seperti yang diantisipasi pasar," kata Lamar Villere, manajer portofolio di Villere & Co di New Orleans.
Baca Juga: Harga Emas Mengkilap karena The Fed Terlihat Mendekati Puncak Suku Bunga