Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Sejumlah analis memprediksi, tingkat pengangguran AS kemungkinan akan terus bergerak mendekati level 10% pada Oktober. Ini menjadi salah satu alasan yang membuat para penentu kebijakan the Federal Reserve kecewa. Sebab, mereka sudah berupaya keras untuk melakukan pemulihan ekonomi sejak setahun lalu.
Nilai tengah rata-rata 61 ekonom yang disurvei Bloomberg mematok angka pengangguran di level 9,6% mengenai tingkat pengangguran AS pada Oktober. Sementara itu, tingkat upah akan naik sepesar 60.000, yang merupakan kenaikan pertama sejak Mei. Rencananya, Departemen Tenaga Kerja AS bakal merilis data pengangguran tersebut pada 5 November mendatang.
Sekadar mengingatkan, data yang dirilis minggu lalu menunjukkan, pertumbuhan kuartal tiga dan tingkat inflasi di AS menurun seiring prediksi menengah dan jangka panjang the Fed. Apalagi belakangan, beredar spekulasi kalau bank sentral akan kembali mengumumkan rencananya untuk membeli aset-aset secara besar-besaran (quantitative easing), setelah pertemuan pimpinan pada 2-3 November mendatang.
"Kita masih memiliki banyak cara untuk memperbaiki pasar tenaga kerja," jelas Michael Gregory, Senior Economist BMO Capital Market di Toronto. Dia menambahkan, data mengenai upah karyawan akan mengonfirmasi tingginya kebutuhan akan quantitative easing the Fed sesegera mungkin. "Tingkat pengangguran masih akan tetap tinggi," jelasnya.