kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiongkok gelar latihan di Laut China Selatan, Vietnam: Itu sangat provokatif!


Jumat, 03 Juli 2020 / 06:12 WIB
Tiongkok gelar latihan di Laut China Selatan, Vietnam: Itu sangat provokatif!
ILUSTRASI. Kapal penjaga pantai atau daerah perbatasan laut Filipina di Laut China Selatan.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HANOI/MANILA. Vietnam dan Filipina mengecam diadakannya latihan militer China di wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan. Kedua negara memperingatkan bahwa hal itu dapat menciptakan ketegangan di wilayah tersebut dan berdampak pada hubungan Beijing dengan negara tetangganya.

Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan latihan militer China di perairan dekat Kepulauan Paracel merupakan aksi yang "sangat provokatif". Sementara, Kementerian Luar Negeri Vietnam menyebut kegiatan China melanggar kedaulatan yang dapat "merusak" hubungan Beijing dengan Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) .

Melansir Reuters, menurut pengumuman 27 Juni yang dirilis oleh Administrasi Keselamatan Maritim Hainan, China menjadwalkan lima hari latihan dari hari Rabu di dekat Paracels. Vietnam memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China atas Paracels.

Baca Juga: Siap patroli di Laut China Selatan, kapal serbu amfibi China punya drone helikopter

Vietnam dan Filipina telah menjadi penentang China di kawasan regional yang paling vokal terhadap apa yang mereka lihat sebagai aksi yang melampaui batas di Laut China Selatan dan mengabaikan batas-batas yang digariskan dalam hukum maritim internasional.

China mengklaim yurisdiksi historis lebih dari 80% wilayah laut tersebut.

Hanoi dan Manila memperingatkan akan meningkatnya rasa tidak aman di Asia Tenggara pada pertemuan puncak ASEAN Jumat lalu, di tengah kekhawatiran, termasuk dari Amerika Serikat, bahwa China menggunakan sampul pandemi coronavirus untuk meningkatkan kegiatan angkatan laut dan meningkatkan klaim teritorialnya.

Baca Juga: Kode etik Laut China Selatan macet, Asia Tenggara cemas Tiongkok akan rebut kekuasaan

Meskipun Filipina tidak memiliki klaim atas Paracels, Lorenzana mengatakan China mengadakan latihan di luar perairannya sendiri tidak dapat diterima.

"Itu sangat memprihatinkan, kami sangat khawatir," kata Lorenzana.

Baca Juga: Pamer kekuatan militer, pengamat: China belum memenangkan Laut China Selatan

"Melakukannya di daerah yang diperebutkan maka itu akan, Anda tahu, membunyikan lonceng alarm untuk semua negara terkait. Itu sangat provokatif," tambahnya.

Menurut jurubicara Vietnam Le Thi Thu Hang, Kementerian Luar Negeri Vietnam mengirim nota diplomatik ke China untuk menentang latihan-latihan yang secara serius melanggar kedaulatan Vietnam.

Baca Juga: Pakar militer sebut, China dalam kesiapsiagaan perang sangat tinggi di semua lini

"Latihan itu semakin memperumit situasi, dan merusak hubungan antara China dan ASEAN", katanya.

Vietnam mengatakan pada bulan April bahwa salah satu kapal penangkap ikannya ditenggelamkan oleh kapal pengawas maritim Tiongkok. Tiongkok menyebut klaim maritim Vietnam ilegal dan ditakdirkan untuk gagal.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×