Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Topan Kajiki menerjang Vietnam dan menewaskan sedikitnya tiga orang serta melukai 10 lainnya, menurut otoritas setempat pada Selasa (26/8).
Pemerintah memperingatkan bahwa hujan lebat akibat badai ini berpotensi memicu banjir bandang dan tanah longsor di berbagai wilayah.
Dampak Kerusakan Akibat Topan Kajiki
Dalam pernyataan resmi, pemerintah Vietnam melaporkan bahwa badai tersebut merusak hampir 7.000 rumah, merendam 28.800 hektare lahan padi, serta menumbangkan lebih dari 18.000 pohon.
Selain itu, 331 tiang listrik roboh sehingga menyebabkan pemadaman listrik massal di beberapa provinsi, termasuk Thanh Hoa, Nghe An, Ha Tinh, Thai Nguyen, dan Phu Tho.
Baca Juga: Topan Kajiki Ancam Vietnam dan China, Ratusan Ribu Warga Dievakuasi
Foto-foto yang dipublikasikan media pemerintah menunjukkan banjir parah di sejumlah jalan di ibu kota Hanoi, setelah hujan deras mengguyur pada Selasa pagi.
Pergerakan Badai ke Laos
Kajiki pertama kali mendarat di pesisir utara Vietnam pada Senin sore, sebelum melemah menjadi depresi tropis pada Selasa pagi saat bergerak menuju Laos, menurut laporan Badan Meteorologi Nasional Vietnam.
Meski melemah, otoritas cuaca memperingatkan bahwa hujan deras akan terus mengguyur beberapa wilayah di Vietnam utara. Beberapa daerah diperkirakan dapat menerima hingga 150 milimeter curah hujan dalam enam jam, yang berpotensi memicu banjir bandang dan tanah longsor.
Baca Juga: Trump Umumkan Investigasi Tarif Impor Furnitur, Produk China dan Vietnam Terancam
Dampak di China Sebelum Menerjang Vietnam
Sebelum menghantam Vietnam, Topan Kajiki sempat melintas di lepas pantai selatan Pulau Hainan, Tiongkok, pada Minggu (24/8).
Di kota Sanya, pihak berwenang terpaksa menutup bisnis dan menghentikan layanan transportasi umum sebagai langkah antisipasi.