kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Trump Umumkan Investigasi Tarif Impor Furnitur, Produk China dan Vietnam Terancam


Sabtu, 23 Agustus 2025 / 07:55 WIB
Trump Umumkan Investigasi Tarif Impor Furnitur, Produk China dan Vietnam Terancam
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya akan melakukan investigasi besar terkait tarif impor furnitur ke AS. REUTERS/Leah Millis


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya akan melakukan investigasi besar terkait tarif impor furnitur ke AS.

Langkah ini membuka jalan bagi kemungkinan kenaikan bea masuk pada sektor yang sebelumnya sudah terdampak lonjakan harga akibat tarif.

“Furnitur yang masuk dari negara lain ke Amerika Serikat akan dikenakan tarif dengan besaran yang masih akan ditentukan,” kata Trump dalam unggahan di platform Truth Social, Jumat (22/8/2025).

Baca Juga: Trump Umumkan Pemerintah AS Akuisisi 10% Saham Intel Senilai US$8,9 Miliar

Pengumuman ini langsung mengguncang pasar. Saham RH (sebelumnya dikenal sebagai Restoration Hardware) merosot 7,5% dalam perdagangan setelah jam bursa.

Trump menyebut investigasi akan rampung dalam 50 hari. Namun, ia mengakui penyelidikan berbasis Section 232 terkait keamanan nasional biasanya membutuhkan waktu lebih lama. Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa investigasi akan dilakukan di bawah payung hukum tersebut.

Langkah ini juga dipandang sebagai strategi cadangan apabila pengadilan banding membatalkan tarif “resiprokal” yang sebelumnya diberlakukan Trump pada April, serta pajak impor terhadap China, Kanada, dan Meksiko pada Februari.

Trump mengeklaim kebijakan tarif ini akan mendorong kembalinya industri furnitur ke negara bagian yang pernah menjadi basis produksinya, seperti North Carolina, South Carolina, dan Michigan.

Baca Juga: Jerome Powell: The Fed Tertekan Trump, Inflasi Masih Jadi Tantangan

Data menunjukkan, industri manufaktur furnitur dan produk kayu di AS terus menyusut. Dari 1,2 juta pekerja pada 1979, jumlahnya turun menjadi 681.000 pada 2000, dan kini hanya tersisa 340.000 orang.

Menurut data Furniture Today, AS mengimpor furnitur senilai US$25,5 miliar pada 2024, naik 7% dibanding tahun sebelumnya. Sekitar 60% dari impor tersebut berasal dari Vietnam dan China.

Tarif baru yang telah diberlakukan terhadap produk furnitur impor turut mendorong kenaikan harga konsumen. Data Departemen Perdagangan mencatat harga perabot rumah tangga melonjak 0,7% pada Juli 2025, jauh lebih tinggi dibanding inflasi umum yang ditekan oleh turunnya harga bensin.

Oposisi dari Industri

Sejauh ini, American Home Furnishings Alliance (AHFA)—asosiasi industri berbasis di High Point, North Carolina—belum memberikan komentar atas pengumuman Trump.

Namun pada April lalu, AHFA memimpin koalisi industri menentang rencana tarif atas impor kayu dan produk kayu dalam penyelidikan Section 232 yang masih berlangsung.

Baca Juga: Trump Investasikan Lebih dari US$100 Juta di Obligasi Sejak Awal Masa Jabatan Kedua

“Secara hukum, tidak ada hubungan rasional antara impor furnitur atau kayu dengan keamanan nasional AS,” tulis AHFA dalam pernyataannya. “Selain itu, tarif tidak akan mampu mengembalikan industri furnitur AS ke level sebelumnya, malah berpotensi merugikan manufaktur yang masih bertahan di dalam negeri.”

Jika benar diberlakukan, furnitur akan menjadi produk impor terbaru yang masuk daftar target investigasi keamanan nasional Trump, setelah sehari sebelumnya ia juga mengumumkan penyelidikan serupa terhadap turbin angin impor.

Sejauh ini, pemerintahan Trump telah membuka banyak investigasi Section 232 terhadap beragam produk strategis, termasuk pesawat, semikonduktor, farmasi, truk berat, kayu, mineral kritis, hingga drone.

Adapun Uni Eropa (UE) berhasil mendapatkan pengecualian terbatas dari ancaman tarif baru ini.

Dalam pernyataan bersama pada Kamis (21/8), AS dan UE sepakat bahwa tarif baru terhadap sejumlah produk asal Eropa termasuk farmasi, kayu, dan semikonduktor akan dibatasi pada level 15%. Sementara pesawat, suku cadang, dan bahan baku farmasi dari UE akan dibebaskan sepenuhnya dari tarif tambahan.

Selanjutnya: Sektor Riil Tahan Ekspansi, Duit Tak Berputar

Menarik Dibaca: Kumpulan Resep Kue Berbahan Apel yang Nikmat dan Mudah, Teman Ngeteh Favorit




TERBARU

[X]
×