Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah membeli lebih dari US$100 juta dalam bentuk obligasi perusahaan, negara bagian, dan kota sejak menjabat pada Januari 2025.
Informasi ini terungkap melalui dokumen pengungkapan keuangan yang dipublikasikan minggu ini oleh U.S. Office of Government Ethics.
Dokumen yang diunggah secara online pada Selasa menunjukkan bahwa Presiden Trump melakukan lebih dari 600 pembelian finansial sejak 21 Januari, sehari setelah pelantikannya untuk masa jabatan kedua. Formulir pengungkapan tersebut mencatat pembelian dalam kisaran nilai tertentu, tanpa merinci jumlah pastinya untuk setiap transaksi.
Baca Juga: Gedung Putih Luncurkan Akun Resmi TikTok, Trump Manfaatkan 170 Juta Pengguna AS
Obligasi Korporasi dan Perusahaan Teknologi
Investasi Trump mencakup obligasi dari sejumlah perusahaan besar, antara lain:
-
Citigroup, Morgan Stanley, dan Wells Fargo (bank dan keuangan)
-
Meta, Qualcomm, The Home Depot, T-Mobile USA, dan UnitedHealth Group (teknologi, ritel, telekomunikasi, dan layanan kesehatan)
Selain itu, Trump juga membeli berbagai obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah kota, negara bagian, kabupaten, distrik sekolah, dan perusahaan utilitas gas serta penerbit lainnya.
Potensi Konflik Kepentingan
Beberapa analis menyoroti bahwa portofolio ini mencakup sektor yang bisa mendapat keuntungan dari perubahan kebijakan di bawah pemerintahan Trump.
Baca Juga: Trump Kembali Serang Powell, Sebut The Fed Rugikan Industri Perumahan AS
Meskipun Trump telah menempatkan perusahaannya dalam sebuah trust yang dikelola oleh anak-anaknya, formulir pengungkapan tahunan yang diajukan pada Juni menunjukkan bahwa pendapatan dari berbagai sumber masih pada akhirnya mengalir ke presiden, yang membuka kemungkinan tuduhan konflik kepentingan.
Hingga Rabu, pihak White House belum memberikan komentar resmi terkait transaksi keuangan ini.