Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Total Energies mulai mengirimkan kargo berisi 100% biofuel laut untuk kapal-kapal di Singapura. Perusahaan energi asal Prancis itu sedang berusaha memperluas penjualan bahan bakar laut rendah karbon.
Kargo tersebut dipasok pada 5 Agustus ke kapal pengangkut mobil Hyundai Glovis, menggunakan tanker bunker kimia IMO Tipe II milik Global Energy Group yang berbasis di Singapura.
Biofuel laut merupakan salah satu dari beberapa bahan bakar bunker alternatif yang diadopsi oleh para pengirim barang untuk memangkas emisi dan secara bertahap menjauh dari bahan bakar residu yang lebih kotor.
Baca Juga: Sebagai Produsen Minyak Sawit, Indonesia Berpeluang Besar Kembangkan Industri Biofuel
TotalEnergies Marine Fuels mengatakan kepada Reuters pada bulan Januari bahwa permintaan biofuel laut tahunan di Singapura berpotensi meningkat dua kali lipat dari tahun 2023. Pada 2025 diperkirakan bisa hampir mencapai 1 juta metrik ton pada tahun 2025.
Sebagai perbandingan, total permintaan bahan bakar bunker di Singapura tahun lalu adalah 51,8 juta ton. Permintaan dari Singapura sebagai salah satu pelabuhan tersibuk di dunia diperkirakan akan tumbuh secara bertahap.
TotalEnergies Marine Fuels mengatakan biofuel 100% atau B100 dibuat dari minyak goreng bekas yang bersumber dari Asia Tenggara. Kargo 700 metrik ton minyak goreng bekas metil ester (UCOME) disertifikasi berdasarkan sistem Sertifikasi Karbon & Keberlanjutan Internasional (ISCC).
Bahan bakar ini dapat memangkas emisi gas rumah kaca antara 80% dan 90% berdasarkan siklus hidup.