kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Total kasus infeksi corona sudah menembus 2 juta di dunia


Kamis, 16 April 2020 / 10:01 WIB
Total kasus infeksi corona sudah menembus 2 juta di dunia
ILUSTRASI. Seorang petugas medis beristirahat sejenak di depan Pusat Layanan Kesehatan Maimonides di tengah pandemi virus corona (COVID-19) di kawasan Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Selasa (14/4/2020).


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Jumlah kasus infeksi virus corona (Covid-19) di seluruh dunia telah mencapai 2,05 juta orang. Virus corona juga menewaskan sedikitnya 134.000 orang di seluruh dunia.

Data Universitas Johns Hopkins juga menyebut, kasus infeksi virus corona terbanyak ada di Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam setidaknya 636.000 orang telah terinfeksi virus corona dan 28.000 orang diantaranya meninggal dunia.

Tingginya kasus corona di AS membuat negara tetangga yakni Kanada memperketat pergerakan orang.

Baca Juga: Rekor lagi, jumlah kematian virus corona di Amerika Serikat capai 2.371 dalam sehari

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pada Rabu (15/4), penguncian atau lockdown secara nasional akan berlanjut selama berminggu-minggu yang akan datang meskipun Kanada sejauh ini, telah selamat dari wabah Covid-19 terburuk.

"Jika kita membuka kembali terlalu cepat, semua yang kita lakukan sekarang mungkin sia-sia, "kata Trudeau selama konferensi pers di Ottawa seperti dikutip CNN.

Kanada melaporkan total 28.205 kasus dan 1.008 kematian pada Rabu (15/4).

Hampir setengah dari kematian itu terkait dengan wabah di fasilitas perawatan jangka panjang. Namun, Kanada memiliki lebih sedikit kasus dan kematian daripada Amerika Serikat dan sebagian besar negara Eropa.

Hanya saja, Trudeau mengatakan, itu tidak berarti negara itu dibuka kembali dalam waktu dekat, dan tentu saja tidak pada 1 Mei 2020.

"Akan sangat mengerikan jika kita melepaskan pembatasan terlalu dini dan mengetahui kita tiba-tiba kembali ke gelombang besar Covid-19," katanya seraya menambahkan bahwa pembukaan kembali lockdown akan terjadi secara bertahap.

Baca Juga: Kepala WHO sesali keputusan Trump setop pendanaan untuk lembaganya




TERBARU

[X]
×