kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Toyota Investasikan US$ 624 Juta untuk Membuat Suku Cadang Kendaraan Listrik di India


Senin, 09 Mei 2022 / 14:24 WIB
Toyota Investasikan US$ 624 Juta untuk Membuat Suku Cadang Kendaraan Listrik di India
ILUSTRASI. Logo Toyota. REUTERS/Pierre Albouy


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Toyota Group berencana untuk menginvestasikan 48 miliar rupee atau setara dengan US$ 624 juta untuk membuat komponen kendaraan listrik di India, mengutip Bloomberg pada Senin (9/5). Ini sejalan dengan langkah pembuat mobil Jepang menuju netralitas karbon pada tahun 2050.

Toyota Kirloskar Motor dan Toyota Kirloskar Auto Parts menandatangani nota kesepahaman dengan negara bagian Karnataka selatan India untuk menginvestasikan 41 miliar rupee, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan Sabtu. Sisanya akan datang dari Toyota Industries Engine India.

Toyota menyelaraskan target hijaunya sendiri dengan ambisi India untuk menjadi pusat manufaktur meskipun peralihan ke transportasi bersih di negara Asia Selatan lebih lambat daripada negara lain seperti China dan AS. 

Label harga yang mahal, kurangnya pilihan dalam model listrik, dan pengisian daya yang tidak memadai telah menyebabkan adopsi kendaraan baterai lamban di India.

“Dari sudut pandang pekerjaan langsung, kami melihat sekitar 3.500 pekerjaan baru. Saat sistem rantai pasokan dibangun, kami berharap lebih banyak lagi yang akan datang nanti,”  kata wakil presiden eksekutif Toyota Kirloskar Vikram Gulati. 

Baca Juga: Bertemu Kishida, Jokowi Harap Jepang Berinvestasi di Pembangunan Ibu Kota Nusantara

Dia menambahkan, perusahaan akan bergerak menuju bidang teknologi baru. Dimulai dengan suku cadang powertrain listrik  dengan produksi akan dimulai dalam jangka waktu dekat. 

Pembuat mobil India dapat menghasilkan pendapatan US$ 20 miliar dari kendaraan listrik antara sekarang dan tahun fiskal 2026, menurut perkiraan oleh Crisil. 

Pada tahun 2040, 53% dari penjualan mobil baru di India akan menjadi listrik, dibandingkan dengan 77% di China, menurut BloombergNEF.

Investasi pada infrastruktur untuk produksi mobil listrik memang marak dilakukan beberapa produsen global saat ini. Sebelumnya, ada Stellantis NV yang bakal meningkatkan produksi kendaraan listriknya di pabrik Windsor dan Brampton. 

Stellantis NV pun telah menyiapkan dana hingga C$ 3,6 miliar atau setara US$ 2,8 miliar dengan dana yang berasal dari pemerintah.  Pemerintah Kanada akan menghabiskan hingga C$ 529 juta dan pemerintah Ontario hingga C$ 513 juta untuk mendukung produsen mobil tersebut.

“Kedua pabrik itu akan menambah lapangan pekerjaan,”  ujar Chief Operating Officer Stellantis Mark Stewart dikutip dari Reuters. 

Investasi tersebut sebagai bagian dari rencana yang diumumkan sebelumnya untuk menggelontorkan total dana hingga  US$ 35 miliar ke dalam produksi dan perangkat lunak kendaraan listrik secara global hingga tahun 2025. 

Stellantis mengatakan investasi terbaru akan memungkinkannya untuk menambah lebih dari 650 pekerjaan teknik di pusat penelitian dan pengembangan yang berbasis di Windsor. Pekerjaan baru ini akan menjadi tambahan untuk 2.500 pekerjaan yang akan diciptakan di pabrik baterai usaha patungan Stellantis-LG Energy Solution. 

Stellantis telah mengatakan telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam rencana produksi baterai di Eropa dan Amerika Utara untuk membantu memenuhi permintaan kendaraan listrik yang meningkat pada Maret lalu.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×