Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Toyota Motor mengatakan pada Rabu (12 Oktober) bahwa pihaknya telah mulai merakit mobil di pabrik baru di Myanmar yang awalnya ditunda selama lebih dari 19 bulan setelah kudeta militer dan selama pandemi virus corona.
Produsen mobil Jepang itu mengatakan pabriknya, yang dibuka bahkan ketika perusahaan lain telah menarik diri dari negara itu, telah mulai merakit satu atau dua kendaraan sehari, bekerja dari kit suku cadang yang dikirim ke Myanmar pada bulan September.
Perusahaan Jepang dan perusahaan multinasional lainnya menghadapi tekanan untuk menarik diri dari investasi di Myanmar yang dianggap menguntungkan militer.
Baca Juga: China Rajai Pangsa Pasar Produksi Baterai Mobil Listrik Dunia
"Kami percaya ini memenuhi niat awal kami untuk berkontribusi pada pengembangan industri Myanmar ... dan untuk mendukung kehidupan karyawan kami dan keluarga mereka," kata Toyota dalam sebuah pernyataan.
"Dalam keadaan ini, kami terus melakukan segala upaya untuk mematuhi semua hukum dan peraturan yang relevan," tambah keterangan tersebut.
Pabrik itu semula akan dibuka pada Februari 2021, bulan yang sama ketika militer merebut kekuasaan untuk menghentikan Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan mantan pemimpin Aung San Suu Kyi dari membentuk pemerintahan baru.
Baca Juga: Toyota Dikabarkan Memulai Kembali Penjualan Kendaraan Listrik Usai Recall
Pada bulan Juni, perusahaan minuman Jepang Kirin Holdings mengatakan akan menjual sahamnya di perusahaan patungan Myanmar dengan mitra lokal yang terkait dengan militer.
Pabrik Toyota berada di Zona Ekonomi Khusus Thilawa, pusat manufaktur dan logistik di luar pusat bisnis Yangon yang dibangun dengan investasi Jepang.
Toyota telah mengatakan pada 2019 akan mulai merakit truk Hilux di Myanmar. Keputusannya untuk memulai kembali produksi pertama kali dilaporkan oleh harian bisnis Nikkei.