kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tragis! 163 Pekerja dalam Kondisi Seperti Perbudakan di Proyek Kendaraan Listrik


Selasa, 24 Desember 2024 / 12:23 WIB
Tragis! 163 Pekerja dalam Kondisi Seperti Perbudakan di Proyek Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Pihak berwenang Brasil telah menemukan 163 pekerja asal China yang bekerja dalam kondisi seperti perbudakan. REUTERS/Stephane Mahe


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - RIO DE JANEIRO. Pihak berwenang Brasil telah menemukan 163 pekerja asal China yang bekerja dalam "kondisi seperti perbudakan" di lokasi konstruksi pabrik milik produsen kendaraan listrik asal China, BYD, di negara bagian Bahia, Brasil.

Penemuan ini disampaikan oleh kantor jaksa penuntut tenaga kerja setempat dalam konferensi pers pada Senin lalu.

Pekerja Dipekerjakan dengan Cara Tidak Sah

Menurut pejabat setempat, para pekerja ini awalnya direkrut oleh perusahaan lain di China dan dibawa ke Brasil secara tidak sah.

Mereka dipaksa bekerja dalam jam kerja yang jauh melampaui batas yang ditetapkan oleh hukum Brasil, terkadang selama tujuh hari berturut-turut, dengan kondisi tempat tinggal yang disebutkan oleh pihak berwenang sangat memprihatinkan.

Baca Juga: AS Serang Balik! Biden Luncurkan Penyelidikan Perdagangan terhadap Chip asal China

Selain itu, para pekerja juga mengalami sejumlah pelanggaran hak tenaga kerja lainnya.

Menurut inspektur tenaga kerja Liane Durao, para pekerja harus meminta izin untuk meninggalkan tempat tinggal mereka, dan setidaknya 107 pekerja juga memiliki paspor mereka yang ditahan oleh majikan.

Durao juga menekankan bahwa kondisi di tempat kerja sangat berbahaya, dengan keselamatan kerja yang tidak terpenuhi sama sekali. "Kami menemukan bahwa pekerjaan dari 163 pekerja ini dilakukan dalam kondisi yang seperti perbudakan," ungkap Durao.

Di Brasil, "kondisi seperti perbudakan" tidak hanya mencakup kerja paksa, tetapi juga mencakup sistem utang yang memaksa pekerja untuk terus bekerja hingga utangnya lunas, kondisi kerja yang merendahkan martabat manusia, jam kerja yang berlebihan yang membahayakan kesehatan pekerja, serta pelanggaran lainnya yang merugikan kesejahteraan dan martabat pekerja.

Baca Juga: Honda dan Nissan akan Merger, Pertimbangkan untuk Memproduksi Kendaraan Bersama

Meskipun pihak berwenang Brasil belum mengungkapkan nama perusahaan yang terlibat dalam perekrutan pekerja ini, mereka telah mengonfirmasi bahwa operasi untuk mengungkap lebih lanjut kondisi pekerja masih berlangsung. Hingga saat ini, belum ada denda yang dijatuhkan, namun proses investigasi tetap berjalan.

Tanggapan BYD

BYD, perusahaan pembuat kendaraan listrik asal China yang memiliki pabrik tersebut, belum memberikan komentar terkait penemuan tersebut.

Namun, investigasi ini memperlihatkan betapa pentingnya penerapan regulasi ketenagakerjaan yang ketat, terutama untuk pekerja migran yang sering kali rentan terhadap eksploitasi.

Selanjutnya: Harga Minyak Dunia Naik di Perdagangan Tipis Jelang Natal Selasa (24/12)

Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Tergelincir 12% Menjauh dari Rekor Puncak, Sinyal Rebound?



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×