Sumber: Bloomberg |
HELSINKI. Volvo AB, produsen truk terbesar kedua di dunia, menciutkan prediksi penjualan industrinya untuk tahun 2009. Selain itu, perusahaan ini juga melaporkan kerugian yang harus diderita pada kuartal ini lantaran industri pengangkutan memangkas pengeluarannya ditengah perekonomian yang sedang suram.
Kerugian bersih pada kuartal pertama tahun ini sebesar 4,23 miliar kronor atau setara dengan US$ 510 juta; bandingkan dengan pendapatan bersih senilai 4,2 miliar kronor pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini ditegaskan oleh pihak Volvo yang berbasis di Gothenburg, Swedia, hari ini.
Penjualan truk yang lebih berat dari 16 metrik ton anjlok sebesar 44% menjadi 16.792 unit bulan lalu. Volvo menegaskan, penjualan industri ini di Amerika Utara sepanjang tahun ini akan anjlok sebesar 40%, sementara pengiriman di pasar Eropa akan turun setengahnya.
"Permintaan melemah tajam di seluruh pasar selama kuartal pertama," tegas Chief Executive Officer Leif Johansson. Kami akan memangkas kembali tingkat produksinya di seluruh pabrik kami di kuartal kedua.
Kerugian yang dialami kini hampir tiga kali lebih besar dari perkiraan analis yang menghitung 1,5 miliar kronor. Penjualan di kuartal ini anjlok 27% menjadi 56,1 miliar kronor.
Divisi truk, unit terbesar Volvo, membukukan kerugian sebesar 2,38 miliar kronor, sementara pesanan juga terkikis 65% menjadi 20.183 unit. Penjualan di divisi perkakas dan konstruksi, kedua yang terbesar, tergerus 46%.