Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - PALM BEACH. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencalonkan Stephen Moore, seorang komentator ekonomi konservatif dan juga kritikus kebijakan Federal Reserve di bawah Jerome Powell, untuk bergabung dengan dewan gubernur bank sentral AS. Ini menjadi sebuah langkah yang akan menempatkan loyalis Trump di dalam lembaga keuangan paling penting di dunia tersebut.
Moore dalam sebuah wawancara radio di tahun lalu pernah menyarankan Trump memecat Powell karena dianggap menghancurkan ekonomi AS. Masuknya Moore kelak akan menambah suara kritis dan tidak konvensional ke komite kolegial yang dengan suara bulat mendukung Powell menahan suku bunga di bulan ini.
"Saya akan mencalonkan Tuan Moore ke The Fed. Dia akan hebat di The Fed," kata Trump kepada wartawan ketika dia tiba di Florida untuk perjalanan akhir pekan seperti dikutip Reuters.
Diwawancarai televisi Bloomberg pada Jumat (22/3) setelah pengumuman pencalonannya oleh Trump, Moore mengaku dia independen terlepas dari ia dekat dan mendukung kebijakan Trump.
Moore menyebutkan, dia tidak ingin menjadi "pengganggu" tetapi sebaliknya akan bekerja sama dengan Powell untuk mencoba memastikan ekonomi AS tumbuh secepat mungkin.
Moore menyebut pernyataannya yang menyatakan Powell dan pembuat kebijakan The Fed lainnya harus dipecat mungkin ditulis di saat ia marah mengingat kesalahan sangat besar yang dibuat The Fed saat menaikkan suku bunga pada bulan Desember 2018 silam.
Sebelum bergabung dengan lembaga think tank Heritage Foundation yang konservatif, Moore pernah bekerja sebagai penulis halaman editorial di Wall Street Journal. Dia juga seorang penasihat kampanye presiden Trump dan memegang gelar master di bidang ekonomi dari Universitas George Mason.
"Saya sudah mengenal Moore sejak lama - dan tidak ragu dia akan menjadi pilihan yang luar biasa!" tulis Trump di Twitter, Jumat.
Tapi pencalonan Moore dikritik beberapa ekonom. "Percayalah, Moore sama sekali tidak tahu apa-apa tentang Federal Reserve atau kebijakan moneter," kata Bruce Bartlett, ekonom yang pernah bertugas di pemerintahan Ronald Reagan dan George H.W. Bush.
"Stephen Moore tidak layak untuk masuk di dewan Fed," timpal ekonom moneter George Selgin di akun Twitter.