Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, akan mengutus Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin untuk berangkat ke Beijing akhir pekan ini untuk membicarakan rencana pertemuan negosiasi tarif dagang antara kedua negara pada pekan depan. Ia mengatakan bahwa perjalanan negosiator ke China itu dimaksudkan untuk melanjutkan pembicaraan.
Pertemuan itu nantinya menjadi pertemuan yang pertama sejak Trump menunda batas waktu 1 Maret untuk mencegah kenaikan tarif impor China senilai US$ 200 miliar menjadi 25 % dari 10 % saat ini. "Kesepakatan itu berjalan baik," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti diberitakan Reuters, Rabu (20/3).
Trump memperingatkan bahwa AS dapat meninggalkan tarif pada barang-barang China untuk "periode substansial" demi memastikan bahwa Beijing mematuhi setiap perjanjian perdagangan.
Sikap itu diyakini dapat memperumit pembicaraan perdagangan AS-China yang dijadwalkan dimulai kembali pekan depan. Sebab, para pejabat China telah mendesak untuk mengangkat penuh tarif AS sebagai bagian dari kesepakatan apa pun.
Ketika ditanya tentang mengangkat tarif AS untuk barang-barang China, Trump bilang tidak berbicara tentang menghapusnya. Ia berbicara tentang meninggalkan China untuk jangka waktu yang cukup lama karena Amerika Serikat harus memastikan bahwa jika AS melakukan kesepakatan maka China juga akan melakukannya.
Trump tidak merinci rencananya mengenai tarif. Para negosiatornya menuntut agar China menyetujui mekanisme penegakan hukum untuk memastikan bahwa Beijing menindaklanjuti janji reformasi dalam kesepakatan apa pun.
Washington menuntut agar China mengakhiri praktik yang diklaim AS memaksa transfer teknologi Amerika ke perusahaan-perusahaan China, meningkatkan akses bagi perusahaan-perusahaan Amerika ke pasar China dan mengekang subsidi industri.
Sejak Juli 2018, Amerika Serikat telah mengenakan bea atas impor China senilai US$ 250 miliar, termasuk US$ 50 miliar pada barang-barang teknologi dan industri sebesar 25 % dan US$ 200 miliar pada produk-produk lain termasuk furnitur dan bahan bangunan, sebesar 10 %.
Sementara China membalas dengan tarif barang-barang AS sekitar US$ 110 miliar termasuk kedelai dan komoditas lainnya.
Perang dagang selama delapan bulan antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu telah menyebabkan naiknya biaya, mengguncang pasar keuangan, menyusutkan ekspor pertanian AS dan mengganggu rantai pasokan manufaktur.
Kemudian pada hari Rabu (20/3), selama pidato di Lima, Ohio, Trump menekankan lagi bahwa dia ingin Amerika Serikat mencapai kesepakatan perdagangan dengan China.
“Kita sudah sejauh ini, itu harus menjadi hal yang hebat. Jika itu tidak banyak, Anda tidak akan pernah ketinggalan, "kata Trump dalam sambutannya di pabrik pembuatan tank militer.