kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Trump Jadi Bahan Cela Usai Salah Sapa Presiden Bosnia di Surat Tarif Dagangnya


Selasa, 08 Juli 2025 / 18:07 WIB
Trump Jadi Bahan Cela Usai Salah Sapa Presiden Bosnia di Surat Tarif Dagangnya
ILUSTRASI. Salah satu surat resmi yang Trump kirim kepada pemimpin asing menuai kecaman setelah Trump salah menyebut jenis kelamin kepala negara penerimanya.. REUTERS/Kent Nishimura 


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mendorong negara-negara dunia agar menerima kesepakatan tarif dagangnya mengalami hambatan awal yang memalukan. Salah satu surat resmi yang ia kirim kepada pemimpin asing menuai kecaman setelah Trump salah menyebut jenis kelamin kepala negara penerimanya.

Trump mengungkapkan bahwa pemerintahannya akan mengirim sekitar selusin surat peringatan kepada sejumlah negara pekan ini. Dalam surat tersebut, Trump menyatakan bahwa tarif perdagangan akan diberlakukan kembali terhadap negara-negara tersebut jika kesepakatan perdagangan dengan AS tidak tercapai sebelum tenggat waktu 1 Agustus.

Salah Alamat: “Dear Mr. President” kepada Presiden Perempuan

Mengutip thedailybeast, salah satu surat yang dipublikasikan melalui akun Truth Social milik Trump pada Senin ditujukan kepada Željka Cvijanović, Ketua Kepresidenan Bosnia dan Herzegovina. Meski secara protokol menyebutkan sapaan "Her Excellency," surat tersebut dibuka dengan "Dear Mr. President," yang secara jelas salah.

Surat tersebut kemudian dihapus dan digantikan dengan versi yang sudah diperbaiki: "Dear Madam President." Namun kesalahan itu telah terlanjur menjadi sorotan dan bahan kritik publik, termasuk di media sosial dan berbagai outlet berita internasional.

Baca Juga: Jepang dan Korsel Negosiasi Ulang Tarif Trump, Dunia Berebut Waktu Sebelum 1 Agustus

Cvijanović Pernah Disanksi AS dan Inggris

Željka Cvijanović bukan tokoh asing bagi Amerika Serikat. Pada tahun 2022, ia termasuk dalam daftar empat pejabat Serbia Bosnia yang dikenai sanksi oleh AS karena dianggap melemahkan perjanjian damai pasca-perang Balkan yang dimediasi Amerika pada 1990-an.

Konflik tersebut menewaskan lebih dari 100.000 orang dan membagi Bosnia menjadi dua entitas otonom.

Inggris juga sempat menjatuhkan sanksi terhadap Cvijanović di tahun yang sama, dengan tuduhan serupa—yakni merongrong legitimasi pemerintahan Bosnia dan Herzegovina.

Strategi “Surat Peringatan” dan Julukan Baru: TACO

Trump mengklaim bahwa strategi pengiriman surat ini merupakan bagian dari inisiatifnya untuk mencapai 90 kesepakatan dagang dalam 90 hari, menyusul penundaan implementasi tarif timbal balik yang semula dijadwalkan mulai 9 Juli, kini diundur menjadi 1 Agustus.

Namun hingga saat ini, hanya Inggris dan Vietnam yang telah menandatangani kesepakatan resmi, sementara kesepakatan awal dengan China juga belum difinalisasi. Langkah tarik-ulur ini membuat Trump dijuluki warganet dengan sebutan TACO (Trump Always Chickens Out).

“Sebagian besar akan mendapatkan surat. Kami mengirim surat ke berbagai negara, menjelaskan berapa banyak tarif yang harus mereka bayar,” ujar Trump dalam konferensi pers, Senin.

“Kami sebenarnya bisa meminta lebih banyak, tapi karena hubungan baik yang kami miliki dengan banyak negara, kami memilih pendekatan seperti ini,” tambahnya.

Baca Juga: Trump Umumkan Tarif Baru 25%–40% untuk 14 Negara, Ini Daftar Lengkapnya!

Pasar Saham Merosot Setelah Surat Dipublikasikan

Presiden Trump memposting secara publik surat-suratnya yang ditujukan kepada pemimpin dari berbagai negara seperti Thailand, Kamboja, Serbia, Bangladesh, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Afrika Selatan, Laos, India, Kazakhstan, Myanmar, dan Tunisia.

Akibat publikasi tersebut, pasar saham AS anjlok tajam, dengan indeks Dow Jones merosot lebih dari 500 poin pada hari yang sama.

Isi Surat: Ancaman Bertarif, Janji Hubungan Baik

Surat-surat Trump secara umum berisi ancaman tarif jika negara tujuan tidak membuka pasar mereka terhadap AS. Dalam kutipan standar yang muncul di hampir setiap surat tertulis:

“Jika Anda ingin membuka Pasar Perdagangan Anda yang selama ini tertutup bagi Amerika Serikat, dan menghapus Tarif serta Kebijakan Non-Tarif dan Hambatan Dagang Anda, maka kami mungkin akan mempertimbangkan untuk menyesuaikan surat ini.”

Surat ditutup dengan kalimat: “You will never be disappointed with The United States of America.” (Anda tidak akan pernah kecewa dengan Amerika Serikat).

Selanjutnya: Hasil Investasi Dana Pensiun BCA Tumbuh 7,5% per Juni 2025

Menarik Dibaca: Di Tengah Ketidakpastian Global, Apakah Masih Relevankah Investasi Jangka Panjang?




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×