Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Donald Trump mengerahkan 700 marinir ke Los Angeles dan menggandakan operasi razia imigrasi di sejumlah kota besar, termasuk New York, San Francisco, dan Austin, Senin (9/6) waktu setempat.
Langkah ini memicu gelombang protes nasional serta gugatan hukum dari negara bagian California.
Pengiriman marinir dari pangkalan California Selatan ini dilakukan untuk mendukung penegakan hukum federal di tengah demonstrasi menentang razia imigrasi yang dinilai represif.
Baca Juga: Inilah Penyebab Kerusuhan di Los Angeles, KJRI Minta WNI Waspada
Marinir akan bertugas sementara hingga pengerahan 4.000 personel Garda Nasional rampung.
Keputusan ini diambil tanpa permintaan resmi dari Gubernur California Gavin Newsom, yang menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara bagian.
California langsung menggugat ke pengadilan federal menyatakan, pengerahan militer tanpa persetujuan negara bagian melanggar hukum.
Senator Demokrat Jack Reed menyebut langkah Trump sebagai penyalahgunaan militer untuk kepentingan politik.
"Ini langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berisiko memperparah krisis nasional," kata Reed, Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Baca Juga: Kemlu: 2 WNI Terjaring Razia Imigrasi AS di Los Angeles karena Berstatus Ilegal
Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem menegaskan pemerintah akan terus memperluas razia terhadap imigran tidak berdokumen.
"Kami lakukan lebih banyak operasi hari ini dibanding kemarin, dan besok akan lebih masif lagi," ujar Noem dalam program Hannity di Fox News.
Data DHS menunjukkan imigrasi dan bea cukai (ICE) telah menangkap sekitar 2.000 orang per hari, melonjak tajam dari rata-rata 311 per hari pada era Presiden Joe Biden.
Trump bahkan mendukung saran pejabat perbatasan Tom Homan untuk menangkap Gubernur Newsom atas dugaan menghalangi penegakan hukum imigrasi. "Saya akan lakukan itu jika saya Tom. Ide bagus," kata Trump.
Baca Juga: Marinir Diterjunkan ke Los Angeles, Trump Dukung Penangkapan Gubernur California
Protes Meluas, Ketegangan Meningkat
Ini adalah hari keempat unjuk rasa di Los Angeles. Massa memadati pusat penahanan imigran di pusat kota dan terlibat bentrok dengan aparat.
Polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Aksi serupa juga pecah di Philadelphia, New York, hingga Austin, Texas.
Wali Kota Los Angeles Karen Bass menolak pengerahan militer dan menyebut Los Angeles sebagai kota inklusif.
Namun, Noem membalas keras: "Mereka bukan kota imigran, mereka kota kriminal."