kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.284   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.199   85,36   1,20%
  • KOMPAS100 1.050   12,00   1,16%
  • LQ45 810   8,01   1,00%
  • ISSI 232   2,92   1,27%
  • IDX30 421   4,28   1,02%
  • IDXHIDIV20 494   4,12   0,84%
  • IDX80 118   1,20   1,03%
  • IDXV30 120   1,65   1,39%
  • IDXQ30 136   1,10   0,82%

Inilah Penyebab Kerusuhan di Los Angeles, KJRI Minta WNI Waspada


Selasa, 10 Juni 2025 / 07:44 WIB
Inilah Penyebab Kerusuhan di Los Angeles, KJRI Minta WNI Waspada
ILUSTRASI. gelombang demonstrasi disertai bentrokan terjadi di Los Angeles sejak Jumat (6/6/2025) malam,


Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Los Angeles. Kerusuhan yang melibatkan warga sipil dan polisi terjadi Los Angeles, Amerika Serikat. Berikut penyebab kerusuhan di kota terbesar AS tersebut.

Diberitakan Kompas.com, gelombang demonstrasi disertai bentrokan terjadi di Los Angeles sejak Jumat (6/6/2025) malam, menyusul operasi besar-besaran Imigrasi dan Bea Cukai (US Immigration and Customs Enforcement/ICE). Dalam operasi ICE tersebut, lebih dari 100 orang ditangkap atas dugaan pelanggaran imigrasi, yang memicu kemarahan publik.

Kondisi ini makin diperparah dengan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengerahkan sekitar 2.000 personel Garda Nasional ke Los Angeles tanpa permintaan dari Gubernur California Gavin Newsom.

Baca Juga: BYD Mobil Listrik Terlaris, Ini Harga BYD Atto Dolphin M6 Seal Denza Per Juni 2025

Diawali razia, diikuti protes, dan penangkapan

Aksi protes mulai memanas setelah agen ICE menggerebek sejumlah lokasi di Los Angeles, termasuk sebuah gudang di distrik Fashion dan beberapa toko seperti Home Depot serta Dale’s Donuts.

Menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), setidaknya 118 orang ditangkap selama operasi tersebut, termasuk lima individu yang diduga terkait kelompok kriminal. “Konfrontasi pertama terjadi di sebuah gudang alat bangunan tempat buruh harian, banyak di antaranya tidak berdokumen,” tulis pernyataan kantor berita Al Jazeera.

Setelah para pekerja dibawa dengan bus bertanda U.S. Marshals, massa spontan berkumpul, meneriakkan tuntutan agar aparat meninggalkan lingkungan mereka dan menghentikan penggerebekan. Kerusuhan berlanjut ke wilayah Paramount dan Compton, di mana pengunjuk rasa membakar kendaraan dan mencoba menghalangi bus milik dinas pengamanan federal.

Polisi menyatakan, para agen federal menembakkan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan massa. “Kami akan lindungi hak untuk protes damai, tetapi kami tidak akan toleransi kekerasan atau perusakan,” ujar Sheriff L.A. County, Robert Luna.

Tonton: Setelah Stainless Steel, Tsingshan Juga Bakal Pangkas Lini Produksi Nickel Pig Iron

Trump kirim tentara

Melihat eskalasi di jalanan, Trump pada Sabtu malam menandatangani memo untuk menggunakan kewenangan “Title 10” guna mengerahkan 2.000 tentara Garda Nasional ke Los Angeles.

Ini menjadi kali pertama dalam beberapa dekade presiden mengerahkan pasukan tanpa persetujuan gubernur negara bagian. “Kami tidak akan biarkan kota ini dikacaukan seperti saat di bawah kepemimpinan Biden. Jika perlu, kami juga akan kirim Marinir,” kata Trump.

Langkah itu langsung mendapat penolakan dari Gubernur Gavin Newsom, yang menyebut pengerahan pasukan federal sebagai strategi yang memperkeruh keadaan. “Tidak ada kebutuhan mendesak untuk pengerahan pasukan di L.A. Ini adalah pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara bagian,” tulis Newsom dalam surat terbuka kepada Menteri Pertahanan.

Sementara itu, Wali Kota Los Angeles Karen Bass menyebut kekacauan ini sebagai hasil langsung dari tindakan pemerintah pusat. “Ketika Anda menggerebek tempat kerja, memisahkan orangtua dan anak, dan mengirim kendaraan lapis baja ke jalanan kami, Anda menanam ketakutan dan kepanikan,” ujar Bass.

“Warga punya hak untuk protes damai, tetapi jangan terjebak dalam provokasi,” imbuhnya.

Ketakutan menyebar di komunitas imigran

Menurut sejumlah tokoh masyarakat, warga Los Angeles, terutama mereka yang berasal dari komunitas imigran, merasa terancam dan terpojok. Anggota DPR AS Maxine Waters pun menyebut pengerahan pasukan sebagai upaya politis Trump. "Dia gunakan Los Angeles, sebuah kota perlindungan, sebagai contoh untuk basis politiknya," kata Waters.

"Saya rasa dia sedang mencoba menciptakan hukum militer,” tambahnya.

Senada dengan itu, mantan Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan bahwa pendekatan pemerintah terhadap krisis ini adalah bagian dari agenda kejam dan terencana untuk memecah belah. “Ini bukan soal keselamatan publik. Ini tentang menebar ketakutan,” ujar Harris.

Imbauan KJRI Los Angeles

Kompas.com memberitakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles mengimbau kepada Warga Negara Indonesia (WNI) untuk tenang dan waspada terhadap kerusuhan tersebut. Imbauan itu disampaikan melalui postingan di Instagram KJRI LA, isinya:

#SahabatKJRILA, sehubungan dengan situasi terkini di Los Angeles dan sekitarnya, KJRI LA mengimbau WNI di wilayah kerja untuk tetap tenang dan waspada terkait aktivitas ICE. Selalu bawa identitas resmi (paspor/Real ID) dan hubungi Hotline +1 (213) 590-8095 jika memerlukan bantuan.

"Intinya kami selalu ada dan hadir bagi WNI yang memerlukan bantuan. Kami siap 24 jam tujuh hari penuh bagi Warga Negara Indonesia yang berada di Los Angeles atau di California," jelas Dewi Ratna Asih selaku Konsul Protokol dan Konsuler KJRI Los Angeles.

Baca Juga: Harga Mobil Listrik Polytron Murah, Bisakah Mengalahkan BYD yang Terlaris 2025

Selanjutnya: AAJI: Skema Co-payment Diyakini Tak akan Meningkatkan Angka Lapse Rate

Menarik Dibaca: 10+ Istilah dalam Olahraga Lari yang Wajib Diketahui Pelari Pemula, Bukan Cuma Pace




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×