Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HANOI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melewatkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2020 pada Sabtu (14/11). Ini tahun ketiga berturut-turut AS diwakili di tingkat yang lebih rendah.
Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien mengatakan, Donald Trump menyesal tidak dapat menghadiri KTT ASEAN 2020, tetapi menekankan pentingnya hubungan AS dengan kawasan Asia Tenggara.
"Pada saat krisis global ini, kemitraan strategis AS-ASEAN menjadi semakin penting karena kita bekerjasama untuk memerangi virus corona," kata O'Brien dalam sambutannya pada upacara pembukaan KTT ASEAN 2020 yang berlangsung secara virtual, seperti dikutip Channel News Asia.
Trump menghadiri KTT ASEAN pada 2017, tetapi hanya mengirim perwakilan selama dua pertemuan puncak terakhir negara-negara Asia Tenggara, 2018 dan 2019. Termasuk tentunya, KTT ASEAN 2020.
Baca Juga: Hubungan AS-China memanas di Laut China Selatan, ini pesan Jokowi ke ASEAN
ASEAN tetap menjadi pusat visi Amerika Serikat
Konferensi tingkat tinggi khusus dengan ASEAN yang seharusnya Trump selenggarakan di Las Vegas, AS, pada Maret tahun ini dibatalkan karena pandemi virus corona.
Kini, Trump sibuk menantang hasil Pemilihan Presiden AS 3 November yang dimenangkan oleh Joe Biden, bersikeras dia adalah korban kecurangan pemilu. Sebagian besar negara di dunia telah mengakui kemenangan Biden.
Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan, O'Brien juga akan mewakili AS pada KTT Asia Timur virtual pada Sabtu (14/11) malam dengan ASEAN serta China, Jepang dan Korea Selatan.
Terlepas dari ketidakhadiran Trump, O'Brien menyatakan, ASEAN tetap menjadi pusat visi AS untuk "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka", strategi Washington untuk melawan pengaruh China yang tumbuh di kawasan itu.
Baca Juga: Vietnam: ASEAN sejauh ini belum terseret ke dalam pusaran persaingan global
O'Brien juga menyebut ASEAN sebagai mitra dagang terbesar keempat bagi AS, dengan perdagangan mencapai lebih dari US$ 354 miliar tahun lalu.
"Kami sangat menghargai upaya mitra ASEAN untuk menjaga agar rantai pasokan utama tetap terbuka, pabrik beroperasi, dan APD mengalir," katanya, merujuk pada alat pelindung diri dari virus corona.
O'Brien mencatat, AS telah menyumbang US$ 87 juta untuk memerangi Covid-19 di Asia Tenggara, termasuk menyediakan ventilator dan APD buatan Amerika Serikat.
"Amerika Serikat mendukung Anda dan kami tahu Anda mendukung kami," tambahnya.