kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.704   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.123   23,91   0,30%
  • KOMPAS100 1.123   -0,15   -0,01%
  • LQ45 802   -0,17   -0,02%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 421   -0,29   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,99   -0,21%
  • IDX80 124   0,62   0,50%
  • IDXV30 134   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 132   -0,41   -0,31%

Trump Segera Umumkan Rincian Tarif Impor Furnitur hingga 50%


Senin, 29 September 2025 / 21:44 WIB
Trump Segera Umumkan Rincian Tarif Impor Furnitur hingga 50%
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (29/9) menyatakan bahwa detail tambahan terkait tarif furnitur impor akan segera diumumkan. REUTERS/Ken Cedeno 


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (29/9) menyatakan bahwa detail tambahan terkait tarif furnitur impor akan segera diumumkan. Pernyataan ini menyusul langkah Trump pekan lalu yang menetapkan bea masuk hingga 50% untuk sejumlah produk furnitur.

Dalam unggahan di media sosial, Trump menegaskan: “Saya akan memberlakukan tarif besar pada negara mana pun yang tidak memproduksi furniturnya di Amerika Serikat. Detail menyusul,” sambil menyoroti hilangnya lapangan kerja di North Carolina, pusat industri furnitur AS.

Mulai 1 Oktober 2025, pemerintah AS akan menerapkan tarif 50% untuk impor kabinet dapur dan meja rias, serta 30% untuk furnitur berlapis (upholstered furniture).

Tantangan bagi Industri Furnitur AS

Penerapan tarif baru ini diprediksi akan semakin menyulitkan perusahaan dalam menjaga harga tetap kompetitif. Pasalnya, kapasitas produksi furnitur dalam negeri AS terbatas, sementara ketergantungan pada impor dari China, Meksiko, dan Vietnam masih sangat tinggi.

Baca Juga: Trump Ancam Berlakukan Tarif 100% untuk Film Produksi Luar Negeri

Sejumlah eksekutif industri menyuarakan kekhawatiran terkait kebijakan tersebut. CEO Williams-Sonoma dan RH (Restoration Hardware), misalnya, dalam panggilan kinerja terakhir mereka mengingatkan bahwa tarif tinggi bisa memperburuk kondisi rantai pasok sekaligus menekan daya beli konsumen.

Dampak pada Harga Barang Konsumen

Kebijakan tarif furnitur datang di tengah tren kenaikan harga barang konsumsi di AS. Dari pakaian hingga televisi, harga terus naik dalam beberapa bulan terakhir akibat kombinasi biaya komoditas yang meningkat, gangguan rantai pasok, serta lingkungan tarif yang berubah-ubah.

Dengan tarif baru ini, biaya impor furnitur dipastikan melonjak. Hal ini berpotensi membuat konsumen AS menghadapi harga yang lebih mahal, sementara produsen lokal masih berjuang memenuhi kebutuhan pasar.

Selanjutnya: UE Banding Tuntutan Pajak Impor Biodiesel Indonesia, Begini Dampaknya ke Industri CPO

Menarik Dibaca: IHSG Rawan Terkoreksi, Cek Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (30/9)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×