Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Yudho Winarto
TAIPEI. Isu perlambatan pertumbuhan ekonomi tidak mampu mengerem ekspansi korporasi China. Terbaru, Tsinghua University menyuntikkan investasi sebesar US$ 3,8 miliar ke perusahaan perangkat keras, Western Digital Corp.
Suntikan dana segar itu setara dengan pembelian 15% saham Western Digital. Tsinghua membeli saham Western Digital melalui entitas Unisplendour Corp seharga US$ 92,50 per saham.
Aksi Tsinghua menandai nafsu besar China menguasai perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS). Malahan, pembelian Western Digital merupakan nilai akuisisi terbesar korporasi China terhadap perusahaan teknologi AS.
Tsinghua yang dikendalikan Pemerintah China terus melancarkan aksi agresif mencaplok perusahaan teknologi asal barat.
Keberhasilan ini menutup kegagalan Tsinhua mengakuisisi produsen memori cip Micron Technology Inc seharga US$ 23 miliar di awal tahun ini lantaran diprediksi sulit mengantongi izin regulator AS.
Bagi Western Digital, masuknya Tsinghua diharapkan bisa membantu perseroan ekspansi kencang di pasar China. Western Digital tengah berupaya merebut hati regulator China perihal akuisisi terhadap bisnis hard drive milik Hitachi Ltd.
Sejak mengakuisisi Hitachi Global Storage Technologies seharga US$ 4,3 miliar pada tahun 2012, regulator China memberi restu asalkan Western Digital tetap membiarkan status Hitachi Global Storage sebagai anak usaha terpisah.
Awal tahun ini, Western Digital memohon izin regulator China untuk menggabungkan Hitachi Global Storage.
"Masuknya Tsinghua ke Western Digital akan memudahkan jalan untuk integrasi bisnis perusahaan dengan unit bisnis Hitachi Global Storage," ujar Amit Daryanani, analis RBC Capital Markets, seperti dikutip Wall Street Journal, Kamis (1/10).
Incar Amerika
Yang pasti, ini adalah aksi kesekian kali bagi Tsinghua menaruh minat pada perusahaan teknologi. Sebelumnya, Tsinghua menguasai 51% saham Hewlett-Packard (HP) seharga US$ 2,3 miliar pada Mei 2015.
Agar leluasa masuk AS, Tsinghua menggandeng Intel. Intel sepakat membeli 20% saham unit bisnis cip milik Tsinghua senilai US$ 1,5 miliar.
Pekan lalu, Microsoft mengumumkan menjalin kerjasama strategis dengan unit usaha Tsinghua. Keduanya bakal mendirikan perusahaan patungan yang menggarap bisnis komputasi (cloud). Perusahaan joint venture itu bakal membidik perusahaan BUMN sebagai klien.