kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Twitter mensuspen puluhan ribu akun yang didedikasikan untuk konten QAnon


Selasa, 12 Januari 2021 / 14:03 WIB
Twitter mensuspen puluhan ribu akun yang didedikasikan untuk konten QAnon
ILUSTRASI. twitter. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Twitter Inc mengatakan telah mensuspen lebih dari 70.000 akun sejak Jumat yang terutama didedikasikan untuk berbagi konten QAnon setelah kekerasan minggu lalu di Washington ketika pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol AS.

“Mengingat peristiwa kekerasan di Washington, DC, dan peningkatan risiko bahaya, kami mulai menangguhkan secara permanen ribuan akun yang terutama didedikasikan untuk berbagi konten QAnon pada Jumat sore,” kata Twitter dalam sebuah blog pada Senin malam.

"Akun-akun ini terlibat dalam berbagi konten berbahaya terkait QAnon dalam skala besar dan terutama didedikasikan untuk penyebaran teori konspirasi ini di seluruh layanan," kata perusahaan itu.

Baca Juga: JYP Entertainment: Kerjasama kami dengan GOT7 berakhir secara resmi

Pendukung QAnon telah mendorong konspirasi di media sosial. Twitter mengatakan pada hari Jumat akan secara permanen menangguhkan akun yang mendorong konten QAnon, melarang penguat sayap kanan terkemuka dari teori konspirasi.

Penyerbuan gedung Capitol minggu lalu oleh pendukung Trump menunda sertifikasi kemenangan pemilihan Biden. Anggota parlemen terpaksa mengungsi, karena gedung itu dikerumuni oleh pendukung presiden yang membuat pasukan keamanan kewalahan. Lima orang tewas dalam kekerasan itu termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol yang dipukuli saat dia berusaha mengusir kerumunan.

Selanjutnya: Kecewa dengan WhatsApp, kantor media pemerintah Turki beralih ke aplikasi pesan lokal



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×