Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Twitter menunda peluncuran tanda centang verifikasi kepada pelanggan layanan barunya yang berbiaya US$ 8 per bulan setelah pemilihan paruh waktu AS pada Selasa, menurut laporan New York Times yang dikutip Reuters, Minggu (6/11).
Namun, Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pemilihan paruh waktu AS pada hari Selasa akan memutuskan apakah Partai Republik atau Demokrat yang dipimpin Presiden Joe Biden akan mengendalikan Kongres.
Baca Juga: PHK Ribuan Pekerja Usai Elon Musk Masuk, Twitter Tuai Gugatan Class Action
Perubahan pada proses verifikasi Twitter terjadi seminggu setelah Elon Musk mengambil alih perusahaan media sosial itu dalam kesepakatan senilai US$ 44 miliar.
Pada hari Sabtu, Twitter memperbarui aplikasinya di App Store Apple untuk mulai menagih US$ 8 untuk tanda verifikasi centang biru.
Twitter baru-baru ini memberhentikan 50% karyawannya, termasuk karyawan di tim kepercayaan dan keselamatan, kata kepala keamanan dan integritas perusahaan Yoel Roth dalam tweet awal pekan ini.
Reuters melaporkan, pada hari Kamis lalu bahwa Musk telah mengarahkan tim Twitter untuk melakukan penghematan biaya infrastruktur tahunan hingga US$ 1 miliar.