kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ukraina Khawatir Aktivitas Pasukan Rusia di Chernobyl Bisa Memicu Radiasi Nuklir


Senin, 28 Maret 2022 / 12:10 WIB
Ukraina Khawatir Aktivitas Pasukan Rusia di Chernobyl Bisa Memicu Radiasi Nuklir
ILUSTRASI. Reaktor keempat yang rusak di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Chernobyl, Ukraina, 22 November 2018. REUTERS/Gleb Garanich.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KYIV. Pejabat senior Ukraina pada Minggu (27/3) memberi peringatan keras kepada pasukan Rusia yang kembali menunjukkan aktivitas di sekitar kompleks PLTN Chernobyl. Pemerintah Ukraina khawatir aktivitas berat di sana bisa memicu kebocoran radiasi.

Dilansir dari Reuters, Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan, pasukan Rusia telah melintasi zona eksklusi di sekitar situs Chernobyl, lokasi kecelakaan nuklir sipil terburuk di dunia pada 1986.

"Dalam konteks keselamatan nuklir, tindakan pasukan Rusia yang tidak bertanggungjawab dan tidak profesional menghadirkan ancaman yang sangat serius tidak hanya bagi Ukraina tetapi juga bagi ratusan juta orang Eropa," kata Vereshchuk.

Vereshchuk mengungkapkan, pasukan Rusia sedang mengangkut sejumlah besar senjata tua dan tidak terawat dengan baik. Aktivitas itu memiliki risiko merusak bejana penahan yang dibangun di sekitar reaktor keempat yang rusak di situs itu.

Baca Juga: Rusia: Ukraina akan Meledakkan Reaktor Nuklirnya dan Menuduh Rusia Sebagai Pelaku

Pasukan Rusia juga dilaporkan mencegah petugas pemadam kebakaran yang sedang berusaha mengendalikan sejumlah besar kebakaran di zona tersebut.

Sebagai respons, Vereshchuk menuntut Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan demiliterisasi zona eksklusif di sekitar stasiun Chernobyl untuk menghilangkan risiko terulangnya kecelakaan nuklir di kawasan tersebut.

"Kerusakan pada bejana penahan akan menyebabkan pelepasan di atmosfer sejumlah besar debu radioaktif dan kontaminasi tidak hanya di Ukraina tetapi juga di negara-negara Eropa lainnya. Rusia mengabaikan risiko ini dengan terus mengangkut senjata di daerah dekat situs itu," lanjut Vereshchuk.

Baca Juga: Peringatan AS: Rusia Bisa Saja Menggunakan Senjata Kimia dan Biologis di Ukraina

Pasukan Rusia menduduki situs Chernobyl pada hari-hari pertama invasi bulan lalu. Mereka juga memaksa para staf yang memelihara fasilitas di sana untuk pergi atau digantikan dengan pekerja lain.

Wali Kota Slavutych, kota yang dibuat dan dibangun untuk menampung staf pabrik setelah kecelakaan 1986, mengatakan pada Senin (28/3), pasukan Rusia yang mengambil alih kota pada akhir pekan sekarang telah pergi.

Hingga saat ini, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) masih terus memantau situasi Chernobyl dan menyatakan keprihatinan terkait tertahannya para pekerja di situs tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×