kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Uni Eropa distribusikan 34 juta dosis vaksin Covid-19 ke lebih dari 30 negara


Jumat, 12 Maret 2021 / 09:59 WIB
Uni Eropa distribusikan 34 juta dosis vaksin Covid-19 ke lebih dari 30 negara
ILUSTRASI. Vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech, Moderna, dan AstraZeneca.


Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Komisi Eropa pada hari Kamis (11/3) merilis laporan yang menyebut bahwa Uni Eropa hingga saat ini telah mendistribusikan hingga 34 juta dosis vaksin Covid-19 ke lebih dari 30 negara di dunia.

Dilansir dari Euronews, Uni Eropa telah mengesahkan lebih dari 249 permintaan ekspor ke 31 negara selama enam minggu terakhir, jumlahnya lebih dari 34 juta dosis.

Komisi Eropa melaporkan bahwa hanya ada satu permintaan yang tidak diberikan. Kasus ini kemungkinan mengacu pada pada keputusan pemerintah Italia untuk memblokir ekspor sekitar 250.000 dosis AstraZeneca ke Australia.

Baca Juga: Australia dan Meksiko tegaskan tetap menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca

Inggris jadi negara penerima vaksin terbanyak dengan 9,1 juta dosis. Diikuti oleh Kanada (3,9 juta), Meksiko (3,1 juta), Jepang (2,7 juta), Arab Saudi (1,4 juta), Hong Kong (1,3 juta), dan Singapura (1 juta).

Meskipun terlihat memiliki banyak pasokan vaksin buatan sendiri, Uni Eropa menerima banyak kritik karena dinilai terlalu lambat melakukan vaksinasi untuk 27 negara anggotanya.

Euronews mencatat, hanya 10% dari 450 juta populasi Uni Eropa yang sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin. 

Program vaksinasi Uni Eropa dimulai pada akhir Desember lalu dengan menggunakan tiga jenis vaksin, yakni Pfizer-BioNTech, AstraZeneca-Oxford, dan Moderna.

Baca Juga: BPOM perlu kaji lagi vaksin Covid-19 AstraZeneca, ini alasannya



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×