Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Sayangnya pada bulan Januari lalu Pfizer dan AstraZeneca mengurangi pengiriman ke Uni Eropa untuk meningkatkan fasilitas manufaktur mereka. Keputusan ini mendapat teguran keras dari Uni Eropa karean dua perusahaan tersebut dianggap melanggar kesepakatan.
Pfizer kemudian berjanji untuk tetap menghormati kontraknya dan juga meningkatkan pengiriman yang direncanakan untuk kuartal kedua.
Langkah tersebut diikuti oleh Moderna yang juga telah mengumumkan akan meningkatkan jumlah dosis yang akan diberikannya kepada Uni Eropa tahun ini.
Perusahaan terakhir, yakni AstraZeneca, sayangnya memprediksi bahwa mereka hanya bisa memberi setengah dari 80 juta dosis yang dijanjikan dalam tiga bulan pertama tahun ini. Mereka juga mengumumkan bahwa target untuk kuartal kedua akan meleset.