kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.194   53,44   0,75%
  • KOMPAS100 1.105   10,45   0,95%
  • LQ45 877   11,00   1,27%
  • ISSI 221   0,83   0,38%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 540   5,09   0,95%
  • IDX80 127   1,35   1,07%
  • IDXV30 134   0,22   0,17%
  • IDXQ30 149   1,57   1,07%

Unilever Resmi Jual Bisnis di Rusia Pada Arnest Group


Kamis, 10 Oktober 2024 / 16:40 WIB
Unilever Resmi Jual Bisnis di Rusia Pada Arnest Group
ILUSTRASI. Unilever logo is pictured on a Dove soap box in this illustration taken on January 17, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Perusahaan barang konsumen Inggris Unilever telah menyelesaikan penjualan bisnisnya di Rusia kepada Arnest Group, produsen parfum, kosmetik, dan produk rumah tangga lokal. Nilai divestasi tidak diungkapkan.

Unilever, pemilik merek sabun Dove dan mayones Hellmann mengatakan penjualan tersebut mencakup semua bisnisnya dan empat pabrik di Rusia serta bisnisnya di Belarus. Ketentuan transaksi tidak diungkapkan.

Selain keluar dari Rusia, CEO Unilever Hein Schumacher, pada tahun pertamanya memimpin, telah mengawasi rencana untuk memisahkan bisnis es krim grup tersebut. Schumacher juga memberhentikan 7.500 staf dan fokus pada 30 merek utama untuk membalikkan kinerja buruk selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Cermati 10 Saham Net Buy Terbesar Asing pada Perdagangan Kemarin

Kehadiran Unilever di Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022 telah dikritik oleh para pegiat dan pemerintah Ukraina. Meskipun pada Maret 2022, perusahaan ini menjadi perusahaan makanan besar Eropa pertama yang menghentikan impor dan ekspor ke Rusia.

Ukraine, koalisi kelompok masyarakat sipil yang berusaha memaksa perusahaan-perusahaan Barat untuk memutuskan hubungan dengan Rusia, menyambut baik keputusan Unilever untuk menjual asetnya dan menyerukan perusahaan-perusahaan global lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Bulan lalu, harian bisnis RBC melaporkan Unilever telah menerima persetujuan pemerintah Rusia untuk menjual aset senilai sekitar 35miliar-40 miliar rubel setara dengan US$ 359,5 juta- US$ 410,9 juta.

"Selama setahun terakhir, kami telah hati-hati mempersiapkan bisnis Unilever Rusia untuk penjualan potensial. Pekerjaan ini sangat rumit, dan melibatkan pemisahan platform TI dan rantai pasokan, serta migrasi merek ke alfabet Cyrillic," kata Schumacher dalam sebuah rilis.

Kremlin menuntut diskon setidaknya 50% atas kesepakatan penjualan saham yang melibatkan perusahaan dari negara yang disebutnya tidak bersahabat. Arnest Group tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Beli untuk Perdagangan Hari Ini (9/10)

Menurut analisis Reuters pada bulan Maret, eksodus perusahaan dari Rusia telah merugikan perusahaan asing lebih dari US$ 107 miliar dalam bentuk penurunan nilai dan kehilangan pendapatan.

Danone awal tahun ini mengatakan telah menerima persetujuan regulasi untuk menjual asetnya di Rusia, sehingga mengalami kerugian sebesar US$ 1,3 miliar.

Unilever diperkirakan akan menerbitkan laporan perdagangan kuartal ketiganya pada tanggal 24 Oktober.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×