kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UU Keamanan Nasional Mengancam, Investor Alihkan Bisnis ke Luar Hong Kong


Jumat, 13 Mei 2022 / 14:04 WIB
UU Keamanan Nasional Mengancam, Investor Alihkan Bisnis ke Luar Hong Kong
ILUSTRASI. Penerapan UU Keamanan Nasional China yang ketat di Hong Kong, mendorong investor meninggalkan Hong Kong.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Penerapan Undang-Undang Keamanan Nasional China yang semakin ketat di Hong Kong, mendorong sejumlah investor meninggalkan Hong Kong. Mereka kini memperluas bisnis ke wilayah China itu. Imbasnya, prospek bisnis di Hong Kong makin suram.

Salah satunya konglomerat Hong Kong Li Ka-shing lewat perusahaan investasi miliknya Horizon Ventures Ltd membuka kantor baru di Singapura untuk ekspansi di Asia. Seperti dikutip Bloomberg, Jumat (13/5), sebanyak sepuluh staf Horizon Ventures akan ditempatkan di Singapura. Termasuk Jacky Li, manajer investasi senior yang akan fokus pada eksekusi kesepakatan, dan Jeffrey Ho, kurator portofolio.

Pemilihan Singapura karena tarif pajaknya yang rendah, relatif aman dan menjadi tempat tinggal permanen bagi orang-orang super kaya.

“Kami memiliki sekitar 23 investasi di seluruh wilayah dan beroperasi di luar hub. Ini sebenarnya menjadi sangat penting karena semua orang ada di sini. Membangun hub di luar Singapura dan membantu perusahaan kami menciptakan dan mengidentifikasi peluang strategis dan kemitraan ke kawasan Asia Tenggara sangat masuk akal,” kata Chris Liu, kurator portofolio Horizons yang berbasis di Adelaide.

Baca Juga: China Perketat Pencatatan Saham di Luar Negeri, FWD Group Batal IPO di AS

Liu sendiri saat diwawancarai sedang dalam perjalanan ke Singapura dengan pendiri dari dua perusahaan yakni Harrison.ai dan Loam Bio. Mereka akan bertemu dengan lembaga pemerintah Singapura dan investor Singapura dengan bantuan Horizons.

“Lebih masuk akal berada di Singapura daripada Hong Kong. Banyak co-investor kami berada di bagian dunia ini daripada di wilayah China yang lebih besar,” kata Liu.

Li Ka-shing yang kekayaan awalnya dibangun dari bisnis infrastruktur, telekomunikasi, dan real estat, menikmati lonjakan kekayaan berkat penempatan saham di perusahaan teknologi tinggi seperti Zoom Video Communications Inc. dan Spotify Technology S.A. Li menempatkan investasi melalui Horizons Ventures saat pandemi melanda.

Baca Juga: Fintech asal Hong Kong WeLab kumpulkan US$ 240 juta untuk membeli Bank Jasa Jakarta




TERBARU

[X]
×