Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Temasek Holdings dan Trustbridge Partners akan memperbesar kepemilikan saham WeWork China. Mengutip Reuters pada Jumat (17/1), sejumlah sumber menyatakan telah terjadi pembicaraan antara dua perusahaan dengan perusahaan coworking space itu.
Dua dari tiga sumber tersebut menyebut valuasi WeWork china mencapai US$ 1 miliar. “Proposal tersebut diajukan kepada pemangku kepentingan utama WeWork, konglomerat teknologi Jepang SoftBank Group Corp, pada akhir tahun lalu,” kata salah satu orang, yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena diskusi bersifat pribadi.
Baca Juga: Kapal Perang AS transit di Selat Taiwan kurang sepekan setelah pemilu
Temasek dan firma ekuitas swasta yang berbasis di Shanghai Trustbridge ingin membeli lebih banyak saham untuk memberi mereka saham mayoritas gabungan di WeWork China.
WeWork saat ini memiliki saham 59% dari WeWork China. Sisanya dipegang oleh investor lain termasuk SoftBank, Hony Capital dan Trustbridge, menurut prospektus grup untuk penawaran umum perdana mereka.
WeWork China telah mengumpulkan pendanaan senilai US$ 500 juta pada Juli 2018 dari investor termasuk Temasek, Trustbridge, SoftBank dan dana Cina Hony Capital.
Kesepakatan itu menilai valuasi WeWork China sekitar US$ 5 miliar. Pendanaan Itu adalah putaran kedua, dengan perusahaan yang sebelumnya mengumpulkan US$ 500 juta pada tahun 2017.
Baca Juga: Ekonomi cuma tumbuh 6,1%, ini beberapa data utama ekonomi China di 2019
Bila proposal kesepakatan baru dari Temasek dan Trustbridge sebagai saham mayoritas disahkan. Maka kedua perusahaan itu akan menjadi pemegang saham mayoritas yang berkemungkinan akan menurunkan penilaian valuasi WeWork China.
Kendati demikian, langkah itu secara signifikan dapat meringankan beban keuangan pada WeWork dan SoftBank.