kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Vladimir Putin belum siap mengakui Joe Biden sebagai pemenang Pilpres AS


Senin, 23 November 2020 / 05:19 WIB
Vladimir Putin belum siap mengakui Joe Biden sebagai pemenang Pilpres AS


Sumber: Daily Mail | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengungkapkan bahwa dirinya belum siap mengakui Joe Biden sebagai pemenang pemilihan presiden AS. Alasannya sederhana. Sebab Donald Trump belum mengakui kemenangan pesaingnya asal Demokrat tersebut.

Melansir Dailymail.co.uk, Biden diumumkan sebagai presiden terpilih dua minggu lalu dalam Pilpres AS melawan Trump, yang menolak untuk menyerah. Trump sendiri telah menuduh adanya kecurangan dalam perhitungan suara dan telah memerintahkan timnya untuk menggugat suara di negara-negara bagian utama.

Putin hingga saat ini belum memberikan selamat kepada Biden atas kemenangannya. Dalam wawancara di TV pemerintah Rusia, Putin mengatakan: "Kami akan bekerja dengan siapa pun yang mendapatkan kepercayaan rakyat Amerika."

"Tapi kepercayaan itu hanya bisa diberikan kepada kandidat yang kemenangannya diakui oleh partai lawan, atau setelah hasilnya dikonfirmasi dengan cara yang sah dan legal," kata Putin, seperti yang dilansir Bloomberg.

Baca Juga: Putin: Penundaan ucapan selamat ke Biden tak akan perburuk hubungan yang sudah buruk

Putin mengatakan, keputusan untuk tidak memberi selamat kepada Biden adalah 'formalitas' tanpa motif tersembunyi.

Masih mengutip Dailymail.co.uk, Putin juga mengatakan bahwa dia yakin hubungan antara AS dan Rusia telah 'hancur'.

Ketika Trump menang pada 2016, Putin dengan cepat memberikan ucapan selamat. Akan tetapi, penantang Trump dalam pemilihan itu, Hillary Clinton, juga mengakui kekalahannya sehari setelah pemungutan suara.

Baca Juga: RUU imunitas disetujui parlemen Rusia, Vladimir Putin bakal kebal hukum?

Hanya beberapa hari setelah pemilihan yang menguntungkan Biden, juru bicara Putin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Pilpres AS kali ini berbeda.

"Jelas, Anda bisa melihat prosedur hukum tertentu yang terjadi di sana, yang diumumkan oleh presiden petahana - oleh karena itu situasinya berbeda, jadi kami anggap merupakan hal yang benar untuk menunggu pengumuman resmi," katanya.

Peskov menyarankan bahwa ketika saatnya tiba, pesan ucapan selamat dari Putin akan datang dengan semua protokol yang diharapkan.

"Saya mengingatkan Anda bahwa Vladimir Putin mengatakan lebih dari sekali bahwa dia akan menghormati setiap pilihan rakyat Amerika, dan akan siap untuk bekerja dengan presiden terpilih Amerika Serikat," katanya seperti yang dikutip Dailymail.co.uk.

Baca Juga: Putin menyetujui pembangunan fasilitas pangkalan militer di Sudan

Meskipun politisi Rusia secara luas memuji pemilihan Trump pada tahun 2016, berharap dia memenuhi janjinya untuk meningkatkan hubungan, pemerintahan Trump mengecewakan Moskow dengan memberlakukan sanksi, mengusir sejumlah diplomat Rusia setelah keracunan agen ganda Sergei Skripal di Inggris, dan mengotorisasi penjualan senjata mematikan ke Ukraina.

Akan tetapi, Rusia secara khusus mewaspadai pemerintahan Demokrat AS karena mereka cenderung lebih maju dalam mengkritik Rusia tentang masalah hak asasi manusia dan demokrasi.

Selanjutnya: Untuk pertama kalinya, Putin: Rusia tidak berada di posisi runner-up sistem senjata



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×