Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ia belum memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden karena perlu menunggu hingga semua masalah hukum Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) selesai.
Dalam wawancara program bertajuk "Moskow. Kremlin. Putin" di stasiun TV Rossiya-1, Putin bilang, penundaan ucapan selamat secara formal kepada Biden tidak akan memperburuk hubungan antara Moskow dan Washington yang sudah buruk.
"Anda tidak bisa merusak hubungan yang buruk, itu sudah buruk," kata Putin mengomentari pertanyaan, apakah penundaan pemberian selamat kepada pemenang Pemilihan Presiden AS bisa merusak hubungan dengan Washington.
"Kami memiliki hubungan yang menghormati semua orang, baik Presiden yang sedang menjabat (Donald) Trump dan calon untuk jabatan ini (Joe) Biden. Oleh karena itu, kami tidak memiliki masalah apa pun di sini," tegas Putin.
Baca Juga: Joe Biden dipastikan menang di Georgia, unggul 12.000 suara dari Donald Trump
Putin menegaskan, ini murni masalah formal. "Tidak ada agenda tersembunyi atau apa pun yang tidak biasa atau bisa menjadi dasar untuk memburuknya hubungan kami lebih lanjut," ujar dia seperti dikutip kantor berita TASS.
"Adapun yang lain, mereka yang memberi selamat, terserah masing-masing dan semua orang, semua orang berpengalaman dan tahu apa dan bagaimana mereka melakukannya," kata Putin.
Rusia siap untuk bekerja dengan Presiden terpilih AS mana pun
Presiden Rusia menambahkan, dia juga ingat, terakhir kali semua orang memberi selamat kepada Hillary Clinton dan ternyata Trump yang menang Pemilihan Presiden AS 2016.
Yang jelas, Putin menyatakan, Rusia siap untuk bekerja dengan Presiden terpilih AS mana pun. Tapi sekarang, penting untuk menunggu sampai penghitungan suara selesai dan "perjuangan politik dalam negeri" Amerika Serikat berakhir.
Baca Juga: Akhirnya, China beri selamat untuk Presiden AS terpilih Joe Biden
"Kami akan bekerja dengan siapa saja yang memiliki kepercayaan terhadap rakyat AS," sebut Putin.
Menanggapi pertanyaan, apakah Putin berencana memberi selamat kepada Presiden terpilih AS setelah penghitungan suara selesai, ia mengatakan: "Harus dilakukan sesuai dengan tradisi politik ketika salah satu pihak mengakui kemenangan pihak lain atau ketika hasil akhir pemungutan suara diakui dengan cara yang sah dan legal".