Sumber: Bloomberg | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Produsen mobil listrik asal Jerman, Volkswagen (VW) serius masuk ke pasar China. Tujuannya aga mampu merajai pasar mobil listrik di kawasan China dan sekitarnya. Sejalan dengan rencananya untuk mengeluarkan 33 mobil listrik baru di tahun 2023
Mengutip Bloomberg pada Senin (15/04), Chief Executive Officer Volkswagen AG, Herbert Diess menyebut pasar Cina memimpin perubahan global ke arah penggunaan kendaraan listrik.
"China muncul sebagai pasar industri kendaraan merek. Kami ingin menjadi nomor satu dalam hal mobilitas bertenaga listrik, di China dan sekitarnya," ujar Diess.
Ia mengindikasikan bulan lalu VW sedang mempertimbangkan meningkatkan kesepakatan pembentukan patungan lokal untuk berekspansi di pasar mobil China. Seiring dengan rencana pengurangan penetrasi di Jerman.
Peluang untuk meningkatkan ikatan ekuitas VW di Cina telah meningkat karena pihak regulator melonggarkan pembatasan untuk produsen asing dan pasar yang melambat menambah tekanan pada mitra lokal. Terbaru, VW bermaksud untuk melakukan penetrasi lebih banyak lagi dengan skema usaha patungan ketiga.
VW telah memiliki hubungan dengan SAIC Motor Corp dan FAW Car Co., yang merupakan dua produsen terbesar China, setelah menjadi salah satu produsen mobil asing pertama yang tiba di China lebih dari tiga dekade lalu. Diess baru-baru ini memuji kedua usaha patungan tersebut sebagai pemimpin pasar dalam produktivitas, kualitas dan keuntungan.
Sebagai bagian dari tinjauan strategi, VW sedang menjajaki opsi untuk mengakuisisi saham di mitra ketiganya yakni Anhui Jianghuai Automobile Group Corp, yang jauh lebih kecil daripada SAIC atau FAW.
"Kami memiliki banyak hal untuk ditawarkan dan bersama-sama kami dapat menjadi aliansi terkuat di industri ini. Ini adalah peluang besar bagi kami dan kami perlu memanfaatkannya," tambahnya.
Kepala Penjualan Global VW Juergen Stackmann menambahkan bahwa pengurangan pajak pertambahan nilai membantu penjualan. Ia pun memperkirakan penjualan mobil di China akan sama dengan tahun 2018 meskipun terjadi penurunan pada kuartal pertama.
"Pasar mobil China berada dalam fase transformasi kritis karena periode pertumbuhan yang kuat selama lebih dari dua dekade telah mendekati akhir," kata Stefan Bratzel, seorang peneliti di Pusat Manajemen Otomotif di Jerman.